Ledakan PMN BUMN di 2020-2021 Disinggung Erick Thohir, Segini Nilainya

JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membahas eksplosifnya pertumbuhan penyertaan modal negara (PMN) badan usaha milik negara pada tahun 2020-2021. Kasus ini bermula dari minimnya informasi mengenai dana segar.

Menurut dia, pada 2019 lalu, saat menjabat sebagai orang nomor satu di Kementerian Perekonomian, ia belum mengetahui berapa nominal PMN yang akan diterima perusahaan. Ketidaktahuan ini muncul karena Menteri BUMN tak mau memberikan informasi detail sebelumnya.

Sehingga terjadi ledakan PMN BUMN pada tahun 2020-2021 atau di akhir masa jabatannya yang 2 tahun. Erick tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai kejadian tersebut.

“Masuk, kita masih belum tahu PMNnya berapa, (nilainya) berapa, jadi kalau kita lihat 2020-2021 nanti ada ledakan PMN, salah satunya yang saat itu tidak diperkirakan, itu infrastruktur. dimana pinjaman jangka pendek digunakan untuk jangka panjang untuk proyek,” kata Erick di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta Timur kemarin, Minggu (5/5).

Pada Juni 2020, pemerintah menyiapkan dana stimulus ekonomi untuk BUMN sebesar Rp143 triliun. 11% dari jumlah tersebut dibelanjakan untuk PMN.

Erick Thohir saat itu mengatakan, empat BUMN penerima PMN adalah PT Hutama Karya (Persero) senilai Rp7,5 triliun, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Rp1,5 triliun, PT Bahana Rp6 triliun, dan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Rp 500 miliar.

Terkait hal itu, Erick memastikan kliennya terbuka agar informasi PMN atau dividen dapat diketahui sepenuhnya oleh penerusnya di kemudian hari.

“Kemarin saya RDP terakhir dengan DPR membicarakan PMN dan dividen tahun depan, sehingga yang menggantikan kita, siapa pun mereka, akan melihat, ‘oh, itu kerja tahun lalu,’” jelasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *