REPUBLIK JAKARTA — Wakil Ketua DPR Bidang Pembangunan Industri (Korimban) Sarn Mustopa mengatakan, peternak sapi perah di daerah perlu mendapat perhatian khusus. Hal ini akan mengatasi permasalahan yang dihadapi para peternak sapi perah di berbagai daerah yang terpaksa membuang-buang susu akibat dugaan pembatasan kuota yang dilakukan oleh Industri Pengolahan Susu (IPS).
Sarne meminta pemerintah untuk memprioritaskan peternak lokal karena impor masih dilakukan untuk memenuhi kebutuhan susu dalam negeri. “Petani (lokal) harus berhati-hati.”
Ia meminta pemerintah segera mengambil tindakan untuk memastikan susu yang dihasilkan peternak lokal dapat terus dijual dan bersaing dengan produk susu impor. Di masa depan, mereka mungkin akan membuang susu atau disiram susu, hal ini membuat para petani setempat kecewa.
Politisi Kelompok Nasdem mengatakan, sebaiknya diukur terlebih dahulu jumlah susu impor setelah memproduksi susu dari peternak lokal. Untuk memenuhi kebutuhan susu nasional.
Oleh karena itu, kita harus terus fokus melindungi petani lokal dan tetap setia pada pengaturan dan niat pemerintah, ujarnya.
Diketahui bahwa manusia peternak sapi perah telah meninggal karena ditinggalkannya peternakan sapi perah mereka. Peristiwa tersebut terjadi di banyak tempat termasuk Kabupaten Boyolali dan Pasuruan. Protes terhadap pembatasan kuota yang diberlakukan IPS dilakukan dengan cara menyiram tubuh dengan susu, atau mandi susu. Fenomena tersebut terlihat dari banyaknya video di media sosial yang memperlihatkan banyak orang sedang mandi susu.