Maladewa Larang Masuk Pemegang Paspor Israel karena Perang di Gaza

MASHKI – Maladewa pada Minggu (2/6/2024) mengumumkan akan melarang warga Israel memasuki negaranya seiring meningkatnya kemarahan publik atas perang di Gaza.

“Presiden Maladewa Mohamed Muitsu telah memutuskan untuk melarang paspor Israel,” kata juru bicara kantornya, tanpa menjelaskan lebih lanjut kapan undang-undang baru tersebut akan berlaku.

Menanggapi hal tersebut, Kementerian Luar Negeri Israel (Kemlu) menyarankan warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Maladewa, termasuk mereka yang memiliki kewarganegaraan ganda.

“Bagi warga negara Israel yang sudah berada di negara tersebut, sebaiknya mempertimbangkan untuk keluar, karena jika mereka merasa tertekan karena alasan apa pun, akan sulit bagi kami untuk membantu,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Israel.

Selain larangan terhadap pemegang paspor Israel, kabinet Muitsu juga “memutuskan untuk menunjuk utusan khusus untuk menilai kebutuhan rakyat Palestina” dan meluncurkan kampanye penggalangan dana “untuk membantu saudara-saudari kita di Palestina” melalui bantuan kepada UNRWA, Amerika Serikat. Badan Bantuan dan Pekerjaan Bangsa-Bangsa untuk Palestina.

Awal tahun ini, beberapa negara Barat, termasuk Amerika Serikat (AS), Inggris, Kanada, dan Jerman, menangguhkan pendanaan untuk UNRWA setelah Israel menuduh 12 pekerja UNRWA terlibat dalam serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan.

Akibat tuduhan tersebut, UNRWA memutus kontrak 10 stafnya (dua dipastikan meninggal).

Enam belas negara telah menangguhkan atau menangguhkan kontribusi keuangan kepada badan tersebut, yang berjumlah sekitar setengah dari anggaran tahunan badan tersebut.

Laporan Colonna, yang ditugaskan oleh PBB, menemukan bahwa para pejabat Israel “tidak memberikan bukti” untuk mendukung dugaan hubungan staf UNRWA dengan Hamas.

Meskipun kedua negara tidak memiliki hubungan diplomatik sejak hubungan mereka ditangguhkan pada tahun 1974, warga negara Israel telah diizinkan mengunjungi pulau indah tersebut sejak awal tahun 1990an, ketika Maladewa mencabut larangan Israel terhadap pariwisata.

Menurut Kementerian Pariwisata Maladewa, 528 orang Israel mengunjungi negara itu pada kuartal pertama tahun ini, turun 89% dibandingkan 4,644 orang pada kuartal pertama tahun 2023.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *