Maluku Tabaos, Aspirasi untuk Akselerasi Pembangunan Maluku

JAKARTA – Dalam rangka memperingati Hari Laut Sedunia, Persatuan Masyarakat Maluku Indonesia menghadirkan program ‘Maluku Tabu’. Ini merupakan momen penting untuk percepatan pembangunan Maluku dan mendukung Indonesia menjadi poros maritim pada Sabtu (8/6/2024) di Tugu Proklamasi Jakarta.

Reza Waldo Maspaitella hadir sebagai Raja Rutong selaku Ketua Dewan Latupati Ambon. 2013), mahasiswa di Jakarta, sebuah komunitas untuk masyarakat wilayah Maluku.

Reza Waldo Maspaitella mengatakan, Maluku merupakan wilayah kepulauan yang luas lautannya mencapai 90,7 persen. Namun sayangnya, Maluku masih tertinggal dalam berbagai aspek baik dari segi kehidupan sosial, pendidikan kesehatan dan lain-lain. “Dibandingkan daerah lain di Indonesia, bisa dikatakan tertinggal.

Menurut Reza, keadaan ini berbeda dengan abad lalu Masehi dan setelah abad Masehi, ketika Maluku menjadi bagian perekonomian global. Rempah-rempah adalah bagian dari globalisasi dan perdagangan internasional.

Berabad-abad kemudian, bahkan saat ini, Maluku menjadi tiga daerah termiskin di Indonesia, kata Reza. “Dengan pemerintahan baru ini kedepannya kita Indonesia akan mengangkat tema Indonesia emas, sebagian generasi muda maluku khususnya bidang kemahasiswaan di jakarta dan daerah memerlukan kesatuan organisasi dari masyarakat maluku untuk memajukan maluku,” jelasnya.

Menyikapi krisis instabilitas di Maluku memerlukan kesepakatan bersama dari seluruh lapisan masyarakat Maluku. Unsur-unsur tersebut antara lain elite, politisi, akademisi, pengusaha, penyanyi, musisi, LSM, organisasi kemasyarakatan, pelajar, dan komunitas. Selain itu, upaya pemerintah pusat dan daerah untuk menyikapi dan melindungi gagasan-gagasan baik guna mendorong pesatnya perkembangan Laut Maluku sangat penting.

“Sebagai generasi muda dan pelajar maluku, kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjadi satu kesatuan komunitas maluku se-Indonesia, yang menunjukkan secara detail konteks acara ‘Maluku Tabaos’ yang diadakan bersamaan dengan Hari Laut Sedunia. Melalui acara ini, “Kami mengobarkan kembali keinginan dan komitmen untuk membangun Maluku dan mengintegrasikannya ke seluruh dunia berdasarkan perilaku bangsa pelaut. percobaan,” ujar Christina Rumahlatu selaku ketua panitia pengarah dan Rehan Watimena sebagai ketua.

Terkait dengan Tabaos Maluku, Reza menyampaikan bahwa program ini merupakan salah satu program pemuda malulu untuk membantu memajukan pembangunan maluku. “Mereka datang kepada kami dan memberi kami hadiah-hadiah mereka ketika masih muda dan kepada kami sebagai pemimpin.

Karena keprihatinan tersebut, kata Reza, para kepala adat berencana memberikan arahan pembangunan kepada seluruh masyarakat di pemerintah daerah dan pusat. Selain itu, pemerintah pusat di bawah Presiden terpilih Pak Prabowo dan Pak Gibrant juga mempunyai rencana untuk membangun Indonesia menjadi Indonesia emas dan memandang Maluku sebagai salah satu bagiannya di masa depan, ujarnya.

Dijelaskannya, salah satu gagasan pembangunan adalah membangun maluku yang berbasis laut karena sebagian besar wilayah maluku mempunyai laut. Selain itu, dari sudut pandang strategis geografis, dalam konteks yang lebih luas, Maluku merupakan wilayah di sebelah timur Indonesia, dekat dengan Papua dan NTT, wilayah Pasifik dan Benua Amerika, Kepulauan Pasifik, Australia, Selandia Baru, dan Benua Amerika. bahkan Filipina. , Korea dan Jepang.

“Sekarang dari aspek mikro, kita bisa membagi Maluku menjadi 12 kelompok ekonomi. Karena bukan negara, maka harus ada sistem integrasi atau keahlian, misalnya pulau-pulau seperti Buru, Seram, Ambon, Tanimbar, Aru, Maluku Tenggara. “Tidak hanya lautnya saja, namun juga potensi sumber daya alam yang ada dan kearifan masyarakat setempat. Apalagi jika kita melihat keterampilan dan kemampuan yang ada dalam pengembangan,” jelasnya.

Untuk melanjutkannya, pihaknya juga membuat percontohan, di Rutong. Di sana, peningkatan dunia digital pada tahun 2021, pembangunan ekowisata, dan pembangunan dalam konteks program ekonomi biru dan ekonomi hijau serta integrasi ekonomi hijau telah menciptakan pendorong.

Artinya hikmah tempat masyarakat maluku yang hidup dalam dua musim, 6 bulan di laut dan 6 bulan di darat. “Saat laut tenang mereka ke laut dan saat ombak sedang tinggi mereka ke kampung adat, ke ladang kafilah, kacang tanah dan lain-lain untuk membagikan hasil panen,” ujarnya.

Maka dihadirkan ide inovasi masa depan, integrasi laut dan darat, yang merupakan kearifan lokal masyarakat maluku.

“Kami menghubungkannya mulai dari pengelolaan penjualan dari desa ke kota, antar kota daerah dan provinsi, hingga mitra dagang,” ujarnya.

Reza mengatakan, ke depan pihaknya tengah menyiapkan proyek di Jawa Timur untuk membangun jaringan distribusi yang menghubungkan Pulau Jawa Indonesia Timur, khususnya Maluku, Papua, dan NTT.

“Ini merupakan gagasan yang diciptakan oleh pemuda-pemudi maluku dan masyarakat budaya maluku dan segala isinya. Kami sama-sama berharap kepada setiap komunitas untuk memberikan saran dan saran dari kelompok masyarakat yang ada di jakarta, ambon dan maluku. Pengumuman dalam program akselerasi maluku pengembangan, “dia. dia berkata.

Katanya, ini adalah awal dari membangun persatuan dan kesatuan. “Jadi presiden terpilih, pemerintah daerah terpilih, tidak akan datang untuk menuntut sebagai rakyat, tapi sebagai daerah yang ikut memerdekakan negeri ini, kita akan mengusung gagasan untuk memperbaiki Maluku dan membangun Indonesia secara ekonomi. Bersama-sama,” ujarnya.

Forum Binis Maluku akan diselenggarakan di Jakarta dan Maluku sebagai tindak lanjut Tabosin Maluku. Kita mengundang dunia usaha dalam dan luar negeri yang ada di Jakarta. Dan kita adakan acara-acara di Maluku yang berkaitan dengan pengembangan UMKM dan program kesejahteraan masyarakat. Dari sana kita berharap mendapat sambutan dari presiden dan wakil presiden terpilih. .Presiden, gubernur terpilih, dan walikota akan berangkat ke maluku emas Indonesia.

Said Assagaf dan Brigjen TNI (purnawirawan) Karel Albert Ralahalu mengenai pertemuan tersebut mengatakan, forum seperti ini perlu diadakan secara rutin agar generasi muda maluku di Jakarta mempunyai keinginan untuk membangun maluku. Ia mengatakan, sumber daya kelautan dan sumber daya kelautan dapat dimanfaatkan dengan baik dalam pembangunan perekonomian Indonesia. “Kami berharap bisa dicekal, untuk menyampaikan keinginan dan harapan kami agar pemerintahan ke depan bisa menerima dan melanjutkan pemerintahan,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *