krumlovwedding.com, JAKARTA — Berbicara dengan anak mungkin terlihat sederhana, namun kegiatan ini mempunyai dampak yang signifikan terhadap tumbuh kembang anak. Berhubungan secara mendalam dengan anak secara rutin dapat membangun ikatan yang kuat, meningkatkan perkembangan kognitif dan emosional anak, serta memberikan landasan yang kuat bagi masa depan mereka.
Psikolog anak dan keluarga, Tari Sandjojo M Psi, menegaskan, penting untuk melakukan percakapan secara rutin dan tidak sekedar ngobrol saat membicarakan suatu topik dengan anak, termasuk anak yang sedang memasuki tahap remaja. Bagi Tari, cara terbaik dan tepat untuk meningkatkan hubungan dengan anak dan memenuhi kebutuhan anak akan informasi atau rasa ingin tahu adalah dengan melakukan percakapan rutin dengan anak, karena adanya faktor mendengarkan, observasi dan dua arah.
“Mari kita tingkatkan hubungan kita dengan generasi muda kita. Ayo sering-sering ngobrol. Mereka berbicara, mereka tidak berbicara. Adanya faktor mendengarkan ketika sedang ngobrol, lebih banyak melakukan observasi untuk mencari perubahan tingkah laku atau perasaan atau tanda-tanda lainnya. “Saat ini kita sebagai orang tua bisa melihat perubahan pola makan, pola tidur, bahkan teman anak kita tiba-tiba berubah sikapnya,” ujarnya dalam siaran pers yang dimuat di krumlovwedding.com, Senin (28/10/2024). dikatakan. .
Bagi Tari, kekeluargaan menjadi faktor penting dalam membesarkan anak, terutama bagi anak yang memasuki usia remaja. Absennya orang tua merupakan suatu tahapan dimana rasa ingin tahu anak terhadap seksualitas meningkat, dimana anak akan mampu mencari jawaban atau menjalin percakapan dengan orang lain melalui gawai.
Ia mengatakan, kekeluargaan menjadi faktor penting, bahkan lebih penting lagi untuk meningkatkan hubungan dengan anak. “Pada tahap pola asuh remaja ini, rasa ingin tahu anak terhadap seksualitas semakin meningkat. Namun ketidakhadiran orang tua dalam berbagai perbincangan dan diskusi membuat rasa ingin tahu anak tidak terinformasikan. Dalam situasi saat ini, teknologi menjadi nafas kita semua, generasi muda bisa. “Bergiliran mencari petunjuk melalui alat yang ada di tangan mereka,” ujarnya.
Oleh karena itu, Tari mengatakan, berbicara dengan anak dan membina hubungan dengan anak melalui percakapan rutin akan menciptakan respons refleksif pada anak dan memenuhi rasa ingin tahunya serta tidak mencari jawaban dari orang asing. “Hubungan yang baik antara orang tua dan anak akan menimbulkan respon refleksif dan yang terpenting adalah bersama orang tua sebagai salah satu cara untuk mengungkapkan rasa sayang kepada anak.