JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) akan menyelenggarakan satu juta hari kiblat pada Senin, 27 Mei 2024. Acara ini berlangsung saat upacara Rahudul Kiblat atau saat matahari melintas tepat di atas Ka’bah. Benda tersebut akan jatuh di kiblat
Ketua Asosiasi Pengembangan Agama Islam dan Syariah Adeeb mengatakan, upacara tersebut diadakan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang arah kiblat dan cara menemukannya.
Program ini berupaya memperkuat koneksi dan pengaruh umat Islam di Indonesia dengan fokus pada arah kiblat. “Kemudian menjadi wujud dalam kehidupan spiritual sehari-hari,” kata Adib di Jakarta, Kamis (16/5/2024).
Adib mengatakan proyek ini juga telah terdaftar di Museum Rekor Indonesia (MURI) karena melibatkan lebih dari satu juta orang yang melakukan pengukuran arah kiblat dalam satu hari di seluruh wilayah Indonesia.
“Masyarakat umum dapat berpartisipasi dalam program ini. Selain itu, Adib menjelaskan, pada hari sejuta kiblat tersebut akan diikutsertakan para Pembina Agama Islam, Majelis Taklim dan Madrasah Ibtidaiyah, Organisasi Masyarakat Islam, Kampus/Universitas dan Badan Kesejahteraan Masjid (BKM), yaitu: 1. id /define)
2. Kepala Kementerian Agama Kabupaten/Kota telah memerintahkan kepala KUA untuk mengikuti program ini.
3. Ketua KUA menginstruksikan kepada guru agama Islam untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:
– Setiap pembimbing agama muslim mengundang minimal 25 orang untuk mendaftar melalui link ini (s.id/harisejutakiblat);
– Mengedukasi masyarakat mengenai peristiwa Istiwa Azam (Rashdul Qiblah) yang berlangsung pada tanggal 27 Mei 2024 pukul 16:18 WIB / 17:18 WITA;
– Menjelaskan acara ini secara tertulis kepada kepala KUA yang diserahkan kepada Kepala Kementerian Agama Kabupaten/Kota.
4. Informasi dan perkembangan lebih lanjut mengenai pelaksanaan sejuta hari kiblat dibagikan di media sosial Instagram Bimas Islam (@bimasislam) dan Instagram @harijezutakiblat.
“Semoga perayaan Hari Sejuta Kiblat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan keimanan, mempererat persatuan dan memperkuat rasa cinta kita kepada Allah SWT.”
