Mau Anak Bermain Game Online Secara Positif dan Tak Kecanduan? Ini Tipsnya

JAKARTA – Demam game online kini menjalar ke seluruh lapisan masyarakat di berbagai kalangan umur, mulai dari generasi muda, orang tua, hingga anak sekolah. Teknologi digital memang membuat aktivitas bekerja dan belajar menjadi mudah dan menyenangkan. Namun kecanduan judi online memiliki risiko negatif. Jadi Anda lupa waktu, tidak cukup tidur, dan mengurangi pekerjaan dan belajar.

“Bermain game dapat merangsang otak untuk berpikir kreatif dan cerdas, pandai merencanakan strategi, dan berpikir kritis. Namun, ada beberapa risiko negatif dari game online. Berawal dari seorang anak laki-laki yang bolos sekolah karena melakukan kejahatan. Hal ini menyadarkan orang tua dan guru akan tren kecanduan game online, khususnya di kalangan siswa sekolah, kata dokter komunikasi yang juga dosen IAIN Kerinci, Jambi Jafar Ahmad dalam webinar surat digital di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Rabu ( 29/5/2024 )

Webinar literasi digital di Gorontalo yang ditujukan pada segmen pendidikan diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Gorontalo.

Mengangkat tema “Menjelajahi Dunia Game Online”, webinar berlangsung secara live dan diikuti oleh ratusan siswa dan tenaga pengajar dari beberapa sekolah di Kabupaten Gorontalo yang mengorganisir kelompok pengamat (nobar) dari sekolah masing-masing.

Diantaranya: SMAN 1 Tolangohula, SMAN Telaga, SMAN 2 Telaga Biru, SMAS Muhammadiyah Tolangohula, SMPN 1 Pulubala, SMPN 1 Mootilango, MPN 1 Tibawa dan MTsN 2 serta MTsN 3 Gorontalo.

Menanggapi pertanyaan Zaenal Efendi SMAN 1 Telangohula tentang cara menghindari game online dan tetap kompeten secara digital, Kepala Bagian Kepegawaian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gorontalo, Sutrisno DJ Yunus menyebutkan perlunya orang tua bersikap bijak namun tegas. waktu anak-anak mereka bisa bermain.

“Bila perlu buatlah jadwal bersama dengan guru. Syukurlah guru juga memantau dan memastikan permainan yang sesuai dan cocok untuk diakses siswa, sehingga penambahan dan manfaat permainan dalam berbagai bentuk materi pembelajaran lebih baik,” saran Sutrisno.

Menurut Sutrisno, peran guru dan orang tua tidak bisa dianggap remeh. Jika anak mengalami kecanduan olahraga, guru dan orang tua perlu mengambil peran untuk mencari solusi dengan mencari cara bermain yang positif dan mencegah anak lupa belajar.

“Untuk memastikan pemilihan mainan yang tepat untuk anak, pekerjaan rumah harus diselesaikan bersama oleh ketiganya: guru, orang tua, dan anak, dengan tanggung jawab dan sinergi bersama,” jelas Sutrisno saat menceritakan perannya di game Mobile Legends. kompetisi. Gorontalo selama tiga tahun dengan efek efektif mengekang kecanduan siswa menjadi media kompetisi positif di sekolah.

Pembicara webinar lainnya, penulis Azmy Zen, menyebutkan beberapa hal yang perlu diperhatikan agar risiko kejahatan digital dari hacker tidak rentan. Kita juga rentan terhadap risiko peretasan dan penipuan dalam bermain game. Salah satunya adalah, jangan gunakan ponsel orang tuamu.

Selain itu, lanjut Azmy Zen, penting untuk menjaga akun dan data pribadi Anda agar tidak mudah diserang hacker melalui penyebaran virus malware. Baik itu software trojan, ransomware dan berbagai permainan judi yang membius anak-anak hingga tak mau berhenti memainkannya.

“Secara algoritma, tidak ada buku yang bisa dimenangkan. Mereka mematikannya dengan membuat konten permainan yang menarik. Jadilah permainan yang positif dan kreatif dalam membantu diskusi pembelajaran di kelas. Tidak ada cerita penjudi menjadi kaya. Apa itu kegagalan dan kebangkrutan” tutup Azmy Zen dalam webinar yang disutradarai oleh Chichi Zakaria.

Sebagai informasi, acara webinar di Gorontalo ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Kementerian Komunikasi dan Informatika. GNLD diselenggarakan untuk mempercepat transformasi digital di bidang pendidikan kepada kelompok masyarakat menuju #MakinCakapDigital Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *