Mendikdasmen Dorong Rapor Pendidikan Jadi Rujukan Pengembangan Pendidikan

Republika.co.id, Jakarta – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmin), Abdul Mouvesi memperkenalkan platform kartu pelatihan yang menawarkan hasil umum dari evaluasi sistem pendidikan. Motie berharap bahwa platform berbasis data adalah referensi untuk pengembangan pendidikan nasional.

Baca Juga : Optimalisasi Platform Digital Untuk Pembelajaran Efektif

Platform ini memberikan revisi kondisi pelatihan di unit nasional, regional dan pendidikan dan terintegrasi dengan indikator kinerja dalam Program Pembangunan Nasional Jangka Panjang Nasional (RPJPN), Program Pembangunan Nasional (RPJMN) dan Standar Layanan Minimum (SPM). Mu’ti, Transfer Kartu Laporan Pendidikan pada tahun 2022-2024 adalah seperangkat data pendidikan melalui berbagai mekanisme.

“Diharapkan bahwa dengan laporan pelatihan ini kita dapat memiliki peta pelatihan, terutama kualitas layanan pendidikan di berbagai bidang,” kata Motti. Saya harap ini bisa menjadi materi entri atau evaluasi untuk bergerak maju di masa depan. “”

Mottati mengatakan bahwa kartu Laporan Pendidikan dapat menjadi sumber pemerintah daerah pada sesi pelatihan SPM, yang merupakan bagian dari rencana strategis untuk pengembangan pendidikan nasional.

Pada kesempatan ini, tindakan (Plt.) Kepala agensi standar, kurikulum dan evaluasi pendidikan, Tony Tohrodin, gambar kartu laporan adalah sumber utama data jaminan kualitas karena menunjukkan status layanan pendidikan di unit nasional, regional dan pelatihan. Penggunaan kartu laporan pelaporan kualitas dibagi menjadi 1) sistem jaminan kualitas internal melalui proses evaluasi awal. 2) Sistem Jaminan Kualitas Eksternal melalui evaluasi berbagai pihak yang berkepentingan.

“Isi sistem ini adalah untuk memastikan kualitas peningkatan dan distribusi layanan pendidikan yang adil di semua bagian Indonesia,” kata Tony.

Baca Juga : Kiat Sukses Orang Tua Dampingi Belajar Mandiri

Laporan Kartu Pendidikan menyediakan data evaluasi nasional (AN) dan beberapa data pendidikan lainnya. Salah satu alatnya adalah peringkat minimum (AKM) yang mengukur pencapaian siswa dalam literasi dan angka. Menurut data, peningkatan proporsi siswa yang mencapai peringkat melek huruf minimum dan jumlah antara 2022 dan 2024 meningkat.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *