Mengulik Sejarah Hubungan Rusia dan Korut, Ternyata Tidak Selalu Mesra

Pyongyang – Menarik untuk mengetahui sejarah hubungan Rusia dan Korea Utara (Korut). Saat ini, keduanya disebut-sebut memiliki hubungan terbaik sepanjang sejarah mereka.

Baru-baru ini, Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan menghadiri pertemuan penting dengan Kim Jong Un di Korea Utara.

Pertemuan keduanya menarik perhatian dunia internasional, terutama negara-negara Barat yang selama ini bermusuhan.

Sejumlah pihak khawatir pertemuan Putin dan Kim Jong Un akan berdampak negatif terhadap hubungan dunia di masa depan. Selain itu, Rusia saat ini terus melanjutkan invasinya ke Ukraina dan menerima dukungan senjata dari Korea Utara.

Jika ditilik ke belakang, hubungan Rusia dan Korea Utara sudah terjalin sejak lama. Namun ternyata hubungan mereka tidak selalu hangat dan mengalami beberapa pasang surut. Di bawah ini adalah ceritanya.

Sejarah hubungan antara Rusia dan Korea Utara

1. Kemerdekaan Korea dari Jepang

Setelah berakhirnya pemerintahan kolonial Jepang di Korea, semenanjung itu terbagi menjadi dua wilayah. Utara didukung oleh Uni Soviet, dan Selatan didukung oleh Amerika Serikat (AS).

Menurut Al Jazeera, Uni Soviet kemudian melantik Kim Il Sung sebagai pemimpin Pyongyang. Akhirnya pada tahun 1948, ia berhasil mendirikan negara komunis Korea Utara.

Sebagai informasi, Kim Il Sung pernah memimpin kontingen Korea di Tentara Soviet. Inilah salah satu alasan mengapa ia dipilih oleh Moskow.

2. Invasi ke Selatan

Dua tahun setelah kemerdekaan, Korea Utara menginvasi Korea Selatan. Pasukan Kim Il Sung mendapat dukungan dari Uni Soviet dan Tiongkok.

Pihak Korea Selatan mendapat bantuan dari Amerika Serikat dan negara lain untuk menghalau invasi tersebut. Konflik berdarah yang merenggut nyawa jutaan orang ini berakhir setelah gencatan senjata tahun 1953.

3. Uni Soviet berjanji untuk mendukung Korea Utara

Setelah perang berakhir, Uni Soviet terus membantu Korea Utara. Hal ini mencakup sektor ekonomi dan militer, termasuk bahan bakar dan senjata.

Sekitar tahun 1961, Kim Il Sung dan pemimpin Soviet Nikita Khrushchev menandatangani perjanjian penting. Isinya, Moskow berkomitmen melindungi Pyongyang jika terjadi serangan di kemudian hari.

4. Kim Il Sung mengkonsolidasikan kekuasaan

Hubungan baik antara Uni Soviet dan Korea Utara mulai menurun pada tahun 1960an. Hal ini terjadi ketika Kim Il Sung membersihkan faksi-faksi pro-Soviet dan pro-Tiongkok dalam kepemimpinan untuk mengkonsolidasikan kekuasaan.

Belakangan, Moskow juga mengurangi bantuannya ke Korea Utara. Pada tahun 1970-an, Korea Utara mencoba memanfaatkan persaingan antara Tiongkok dan Uni Soviet.

Namun, pinjaman besar-besaran dari pasar keuangan internasional telah mengakibatkan sejumlah kegagalan kebijakan. Hal ini membuat perekonomian Korea Utara mengalami kekacauan untuk sementara waktu.

5. Uni Soviet bertindak

Pada tahun 1980an, Mikhail Gorbachev berkuasa di Uni Soviet. Dia mulai memotong bantuan ke Korea Utara dan mendukung rekonsiliasi dengan Korea Selatan.

Menariknya, Seoul juga memperluas hubungan diplomatik dengan negara-negara komunis di Eropa Timur. Hal ini membuat Pyongyang semakin terisolasi.

6. Dengan runtuhnya Uni Soviet, hubungan memburuk

Uni Soviet runtuh pada tahun 1991. Situasi seperti ini menyebabkan Korea Utara kehilangan dukungan di bidang kebijakan ekonomi dan keamanan.

Pemerintahan pasca-komunis di Moskow, yang dipimpin oleh Presiden Boris Yeltsin, juga menunjukkan sedikit antusiasme untuk mendukung Korea Utara.

Sebaliknya, ia menjalin hubungan diplomatik formal dengan Seoul dan berupaya mengakhiri aliansi militer era Soviet dengan Korea Utara.

7. Angin segar dari Vladimir Putin

Kim Il Sung meninggal pada tahun 1994 dan menjerumuskan Korea Utara ke dalam krisis. Kemudian, pada awal tahun 2000-an, nama Vladimir Putin muncul di kepemimpinan Rusia.

Menariknya, Putin secara aktif berupaya memulihkan hubungan Rusia dengan Korea Utara. Pada bulan Juli tahun yang sama, ia mengunjungi Pyongyang untuk bertemu dengan pemimpin generasi kedua Korea Utara, Kim Jong Il.

Kunjungan ini dipandang sebagai pernyataan pemulihan hubungan Rusia dengan Korea Utara.

Pasalnya, terdapat perbedaan pendapat antara Moskow dan negara-negara Barat mengenai masalah keamanan penting.

8. Kebangkitan Kim Jong Un

Pada tahun 2011, Kim Jong Il meninggal dan digantikan oleh putranya Kim Jong Un. Sekitar tahun 2012, Rusia setuju untuk menghapus 90 persen utang Korea Utara sebesar $11 miliar.

Namun, Kim Jong Un justru berupaya mempercepat uji coba nuklir dan rudal Korea Utara. Pada saat itu, Rusia masih mendukung sanksi keras Dewan Keamanan PBB yang mencakup pembatasan pasokan minyak dan tindakan keras terhadap ekspor tenaga kerja negara tersebut.

Kim Jong Un kemudian berusaha memperbaiki hubungan dengan sekutu lamanya, China dan Rusia. Pada April 2019, ia dan Vladimir Putin berjanji memperluas kerja sama.

9. Invasi Rusia ke Ukraina

Pada tahun 2022, Korea Utara memanfaatkan invasi Rusia ke Ukraina. Pyongyang pergi ke Moskow dan menyalahkan AS atas konflik tersebut.

Korea Utara mengatakan “kebijakan hegemonik” Barat memberi Putin alasan untuk membela Rusia dengan mengirimkan pasukan ke negara tetangganya.

Pyongyang dan Suriah bahkan telah mengakui kemerdekaan dua wilayah separatis yang didukung Moskow di Ukraina timur.

Pada 12 September 2023, Kim Jong Un bertemu dengan Putin. Usai pertemuan itu, para pejabat AS dan Korea Selatan mengatakan bahwa hubungan antara Korea Utara dan Rusia semakin membaik dan menghangat.

Pada akhir Maret 2024, Rusia memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang mencabut sanksi PBB atas program nuklir Korea Utara.

Tindakan ini memicu tuduhan Barat bahwa Moskow berusaha menghindari pengawasan dengan membeli senjata dari Pyongyang untuk digunakan di Ukraina.

Setelah itu, hubungan Korea Utara dan Rusia menjadi bersahabat. Baru-baru ini, kedua kepala negara kembali bertemu untuk melakukan pembicaraan.

Sejarah atau sejarah hubungan Rusia dan Korea Utara bisa diketahui. Tak selalu ikhlas, hubungan mereka sempat menurun dan beberapa kali memburuk.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *