Mesir Bantah Klaim Israel soal Terowongan di Perbatasan dengan Gaza

KAIRO – Mesir menolak klaim Israel atas keberadaan kanal di perbatasannya dengan Gaza.

Seorang pejabat senior Mesir mengatakan Israel belum melaporkan klaim tersebut ke Kairo.

Dia menambahkan bahwa Tel Aviv menggunakan klaim ini untuk melanjutkan operasinya di Rafah dan memperpanjang perang karena alasan politik.

Pasukan Israel menyerbu penyeberangan Rafah pada awal Mei, mengambil kendali dan mengibarkan bendera Israel.

Sejak itu, bantuan kemanusiaan dan pasokan penting tidak diizinkan melewati penyeberangan tersebut, sehingga membuat warga Palestina di Gaza berjuang dalam keadaan darurat dan meningkatkan kelaparan.

Militer Israel mengatakan mereka menemukan dan menghancurkan terowongan sepanjang 1,5 kilometer dan 100 meter dari penyeberangan Rafah.

Situs Israel Nziv juga menuduh adanya hubungan antara terowongan Gaza dan militer Mesir.

Sementara itu, banyak sumber menyebutkan perundingan berakhir setelah kegagalan putaran terakhir di Kairo dan Doha.

Menurut sumber tersebut, perundingan pasca serangan Israel ke Rafah “macet” dan Amerika Serikat (AS) perlu menyelesaikan masalah terkait gencatan senjata permanen dengan Israel.

“Bagi Hamas, jelas bahwa AS harus menangani perundingan ini. Mereka (Israel) harus menghormati dokumen yang diterima Hamas, tanpa melakukan permainan konyol dan berusaha mengabaikan kebutuhan dasar Hamas,” tegasnya.

Awal bulan ini, Hamas secara terbuka mengumumkan penerimaannya terhadap perjanjian gencatan senjata yang diusulkan oleh perunding Qatar dan Mesir, namun Israel mengatakan proposal tersebut tidak memenuhi tuntutannya.

Setelah gagalnya perundingan di Kairo, sumber-sumber AS menyalahkan Mesir karena mengubah tawarannya kepada Hamas demi kepentingan Mesir. Klaim tersebut menimbulkan kemarahan di Kairo.

Catatan Palestina mendukung peristiwa versi Mesir. Dia mengatakan bahwa Mesir tidak melakukan penyuntingan dokumen tersebut dan bahwa AS sepenuhnya mengetahui adanya penyuntingan, karena kepala CIA Bill Burns berada di Kairo dan Doha di mana dokumen tersebut dibahas.

“Hamas mengumumkan perubahannya dan para perunding menerimanya,” kata sumber itu. “Pihak Amerika telah diberitahu dan menerima dokumen tersebut. Ini bukan salah Mesir.

“Israel telah meninggalkan perjanjian tersebut dan AS tidak memaksa mereka untuk menerima apa pun yang menguntungkan mereka,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *