Migrain Bukan Sakit Kepala Biasa, Tanda Ada Kelainan

JAKARTA – Migrain seringkali dianggap sebagai sakit kepala sederhana dan merupakan kelainan saraf. Kondisi ini, yang dapat menyerang jutaan orang di seluruh dunia, tidak dapat diobati dengan pengobatan konvensional.

Ahli saraf, dokter. R.A. Dwi Pujiastuti menekankan pentingnya mengenali dan memahami migrain sebagai kondisi yang lebih serius. Pasalnya, masih ada stigma palsu yang melekat pada migrain.

Menurut Dr. Bagi saya, migrain merupakan kondisi yang serius, bahkan termasuk dalam kategori gangguan. Pasalnya, migrain merupakan sakit kepala yang disebabkan oleh gangguan saraf di otak, sehingga dapat berdampak pada berbagai ketidakseimbangan indra tubuh manusia.

Migrain menyebabkan penderitanya merasa kepalanya bergetar hebat dan sakit kepala di satu sisi. Baik itu sakit kepala sebelah kiri maupun sakit kepala sebelah kanan.

“Selain mitos, ada juga stigmanya. Makanya kita sering bilang migrain itu sakit kepala. Tapi berbeda dengan sakit kepala biasa,” kata dr. Saya menghadiri Webinar Bulan Peduli Migrain dan Sakit Kepala: Membongkar Mitos Migrain di Tempat Kerja pada hari Rabu, 19 Juni 2024.

“Mungkin yang bisa disampaikan adalah masyarakat cenderung menganggap remeh atau menganggap itu hanya sakit kepala biasa. Padahal migrain itu sendiri adalah sebuah penyakit. Sebenarnya, itu sudah ada di sistem syarafnya, di sistem otaknya. sakit kepala parah,” katanya.

Di sisi lain, migrain bisa membuat penglihatan dan pendengaran Anda menjadi lebih sensitif. “Jadi bisa dikatakan sakit migrain, mata, pendengaran, bahkan kemampuan berpikir sangat mengganggu,” ujarnya.

“Kalau sakit sepertinya aktivitasnya berkurang. Karena mengganggu sistem syaraf. Dan kita sangat menyayangkannya, padahal sebenarnya bisa diobati, diatasi, dan dilawan. Tapi yang sering orang tidak mengerti,” ujarnya. kelanjutan

Bagi banyak orang, episode migrain terjadi secara bertahap. Gejala yang mungkin Anda alami pada tahap ini meliputi kepekaan terhadap cahaya, suara, atau bau, rasa lelah yang tidak diketahui penyebabnya, dan mengidam atau kurang nafsu makan.

Penderita migrain juga kerap mengeluhkan gejala perubahan suasana hati, seperti mudah tersinggung atau sedih. Merasa haus dan lebih sering buang air kecil, serta masalah pencernaan seperti kembung atau sembelit dan diare.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *