Miris! Disabilitas dan PAUD Turut Jadi Korban Kasus Pornografi Anak di Indonesia

JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Hadi Tjahjanto membentuk Satuan Tugas untuk menangani kasus pornografi anak. Hadi mengatakan persoalan ini penting karena korban yang dituju tidak tanggung-tanggung.

Permasalahan ini merupakan permasalahan yang sangat serius, yang menjadi korban adalah anak-anak penyandang disabilitas, anak SD, SMP, SMA, serta PAUD, kata Hadi dalam konferensi pers di Kantor Koordinasi Politik, Hukum, dan Keamanan. Kementerian di Jakarta. , Kamis (18/04/2024).

Kasus pornografi anak, kata dia, juga menimpa pesantren di Indonesia. Kasus pornografi anak ini semakin penting karena pelakunya diduga adalah orang-orang dekat korban.

“Sebenarnya rata-rata (umurnya) 12-14 tahun. Termasuk santri kita di pesantren, mereka sering menjadi korban dan mereka yang mengenal pelaku dan orang dekat (korban),” tegasnya.

Hadi juga membeberkan data National Center for Missing and Exploited Children (NCMEC) yang menunjukkan konten pornografi anak di Indonesia menduduki peringkat keempat dunia dan kedua di ASEAN dengan jumlah persis 5.566.015. Sebagai tanggapan, dia mengatakan bahwa pemerintah telah melakukan beberapa upaya untuk menangguhkan atau memblokir konten-konten tersebut.

Namun, Hadi menegaskan, isi rekaman tersebut bukanlah angka sebenarnya. Sebab menurutnya masih banyak korban yang belum berani melapor.

“Kami berharap Pokja yang terbentuk dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi di masyarakat dengan melibatkan dunia pendidikan, penyuluhan dan Kementerian/Lembaga”, tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *