Misi Chang’e 6 China Bersiap untuk Mendarat di Sisi Jauh Bulan Pada Awal Juni 

krumlovwedding.com, JAKARTA – Misi pengembalian sampel robot Chang’e 6 China ke sisi jauh Bulan kini berada di orbit mengelilingi Bulan, bersiap untuk upaya pendaratannya. Pesawat luar angkasa multikomponen tersebut dijadwalkan mendarat pada awal Juni di Cekungan Aitken Kutub Selatan (SPA). 

Seperti diberitakan Space, Rabu (22/5/2024), cekungan Kutub Selatan-Aitken (SPA) merupakan formasi tumbukan raksasa dengan lebar sekitar 2.500 kilometer. 

Chang’e 6 saat ini sedang menunggu kondisi pencahayaan terbaik di area tersebut dan sedang mencari tempat pendaratan terbaik di atau sekitar Cekungan Apollo, yang merupakan bagian dari lanskap SPA yang lebih luas. 

Chang’e 6 akan menempatkan modul pendarat/riser di permukaan bulan dan menjaga pesawat ruang angkasa tetap mengorbit mengelilingi bulan. Dalam waktu 48 jam setelah mendarat, pendarat akan mengulurkan lengan robotiknya untuk mengambil batu dan tanah dari permukaan bulan, dan bornya akan mengebor ke puncak bulan. 

Koleksi bulan ini akan ditempatkan di ascender untuk keluar dari bulan dan berangkat bersama pengorbit/kembali ke orbit bulan. 

Misi Chang’e 6 kemudian memulai perjalanan pulangnya. Setelah sekitar lima hari penerbangan, kapsul tersebut akan kembali memasuki atmosfer bumi dan mendarat di wilayah Panji Siziwang di Mongolia Dalam, Tiongkok utara. Keseluruhan misi akan berlangsung selama 53 hari, mulai dari peluncuran pada 3 Mei hingga kembalinya kapsul berisi sampel ke Bumi.

Zona pendaratan 

Sebagai struktur tumbukan terbesar dan tertua di Bulan, cekungan SPA adalah salah satu lokasi dengan prioritas tertinggi untuk eksplorasi bulan di masa depan dan pengembalian sampel bulan. Kemungkinan lokasi pendaratan Chang’e 6 adalah “cryptomare,” hamparan sedimen vulkanik yang sebagian tertutup oleh kawah atau fitur lainnya, di selatan Cekungan Apollo, yang disebut Wilayah 1. 

Area tersebut tidak hanya masuk dalam agenda zona pendaratan Change’6: misi bulan potensial NASA, Endurance, dirancang untuk melewati cekungan tersebut melalui pusatnya, dan juga mengembalikan sampel dari area tersebut. 

Sampel yang dikumpulkan oleh misi-misi ini akan memberikan data kebenaran dasar yang penting untuk mengevaluasi sejarah termal awal sisi jauh Bulan dan membandingkannya dengan sampel dari sisi jauh Bulan yang dikumpulkan oleh misi Chang’e 5 Tiongkok dan kru NASA. Upaya Apollo juga akan membantu mengungkap penyebab asimetri belahan bumi dari endapan dataran basal datar yang luas di permukaan bulan, kata para ilmuwan. 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *