NEW YORK – Minat masyarakat terhadap mobil hybrid semakin meningkat. Hal tersebut terlihat dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) yang menunjukkan peningkatan penjualan mobil hybrid dalam beberapa tahun terakhir.
Tren ini bahkan memunculkan ide pemberian insentif pada kendaraan hybrid, dan pertanyaan tersebut dijawab oleh Ketua Umum Persatuan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) sekaligus Ketua Kabinet Kepresidenan Moeldoko yang mengatakan tentang Insentif terhadap mobil semi listrik atau yang lebih dikenal dengan hybrid dapat mempengaruhi pertumbuhan mobil listrik murni (Battery Electric Vehicle/BEV).
“Tidak bisa dengan mudah mendapatkan izin (insentif mobil hybrid) dan mobil listrik tidak akan tumbuh dengan baik,” kata Moeldoko.
Moeldoko mengatakan, saat ini kebijakan terkait insentif mobil berbahan bakar kombinasi listrik dan bensin masih terus dikaji.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabi Tumiva mengatakan upaya pemerintah untuk mempercepat penggunaan kendaraan listrik mencerminkan pentingnya transformasi industri otomotif.
Menurut Fabio, hal ini sangat mendesak. Sedikit terlambat, india akan tertinggal dari Thailand, India, dan Vietnam. Oleh karena itu, industri mobil listrik harus dibangun dan tidak bisa ditunda.
“Mengutamakan mobil listrik dapat meningkatkan produksi industri otomotif Tanah Air, mendorong inovasi dan keberlanjutan,” pungkas Fabi.
