MRP Se-Tanah Papua Minta Hadiah dari Jokowi: Kepala Daerah Harus Orang Asli

JAKARTA – Ketua MRP Provinsi Papua Nerlince Wamuar menyampaikan permintaan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memberikan hadiah khusus kepada masyarakat Papua di akhir masa jabatan presidennya.

Imbalan yang diharapkan adalah keputusan politik Jokowi yang mewajibkan para pemimpin daerah di Papua, mulai dari bupati, wakil bupati, wali kota, wakil wali kota, gubernur, dan wakil gubernur, adalah orang asli Papua.

“Presiden Jokowi sangat sering berkunjung ke Papua, mungkin karena kecintaannya pada masyarakat Papua. Kali ini mari kita minta kado di akhir masa jabatan presiden berupa keputusan politik yang dimulai dengan Pilkada Serentak. Mulai besok, pemimpin daerah harusnya orang asli Papua,” ujarnya saat bertemu dengan Presiden MPR Bambang Soesatyo di Jakarta, Rabu (29/5/2024).

Menurutnya, tuntutan tersebut cukup beralasan dalam arti memberikan kebebasan bagi masyarakat asli Papua yang ingin mengambil kepemimpinan di daerahnya sendiri, serta sebagai bentuk dukungan pemerintah dalam pelaksanaan amanat Otonomi Khusus secara runtut dan konsisten.

Nerlince berkata: “Kami orang Papua sudah banyak berkorban untuk negara ini, maka kali ini kami bisa meminta kepada presiden. Mulai pemilu besok, MRP calon yang akan bertarung di Papua harus diverifikasi apakah benar-benar orang Papua” .

Dalam kesempatan yang sama, Agustinus Anggaibak, Ketua Asosiasi MRP Pertanahan Papua, menyampaikan perlunya usulan perubahan terbatas pada Pasal 12, Pasal 20 Ayat 1, Ayat a dan Pernyataan Nomor 12 UU No. 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus. Ayat e Pasal 20 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2021 tentang Tugas Pejabat MRP

Intinya, kewenangan MRP harus diperluas untuk mempertimbangkan dan menyetujui calon gubernur-wakil gubernur, wakil bupati, wali kota-wakil wali kota yang merupakan orang asli Papua, katanya.

Wakil Pokja Agama MRP Papua Izak Hikoyabi menambahkan, usulan MRP kali ini harus ditanggapi serius oleh pemerintah pusat. Sebab, Papua telah memberikan kontribusi yang besar terhadap kemajuan negara selama ini.

“Bagi kami sebagai anak bangsa yang berkomitmen pada Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI, salah satu upaya untuk memperkuat dan memperkuat nasionalisme anak Papua kita adalah dengan menduduki jabatan-jabatan strategis seperti Bupati, Wakil Bupati. , Walikota dan Wakil Walikota diberikan kepada penduduk asli.

Menurutnya, pimpinan parpol di tingkat pusat harus memperhatikan ketentuan orang asli Papua dalam memberikan rekomendasi/keputusan calon bupati-wakil bupati, wali kota-wakil wali kota.

Oleh karena itu, sebagai anak bangsa, saya sampaikan bahwa berdiri bersama masyarakat asli Papua yang juga keluar dalam rekomendasi calon presiden daerah, merupakan wujud kecintaan masyarakat asli Papua untuk membangun Papua yang lebih maju dan sejahtera, kata Izak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *