Muliaman Hadad Ungkap Progres Persiapan Danantara, Masih Tunggu Arahan Prabowo

Republika.co.id, Jakarta – Bertanggung jawab atas Badan Manajemen Investasi (BPI) dan Antara, Molman di Missia Haddah, mengungkapkan bahwa lembaga yang mengelola dana investasi pemerintah dan saat ini sedang dipersiapkan dengan hati -hati. Menurutnya, peraturan yang relevan dan perantara disiapkan dan harus segera ditandatangani oleh Presiden Prabowo.

Baca Juga : Asus Rilis Zenbook 14 OLED Berteknologi AI, Intip Spesifikasi dan Harga

“Peraturannya sudah siap, berdoa, saya harap itu di tengah,” katanya.

Muliman mengatakan bahwa proses tersebut akan diterapkan dan akan segera diluncurkan setelah Presiden Porabovo menghabiskan waktu luang. Dan di antara dirinya sendiri, langkah strategis dalam integrasi aset pemerintah yang terpisah adalah memaksimalkan potensi ekonomi.

Dan antara ini akan fokus pada integrasi dan pengungkit aset pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. “Dan ini harus dikelola secara profesional, transparan dan memprioritaskan prinsip -prinsip GCG (manajemen bisnis yang baik), itu juga menjadi mitra investor asing dan nasional,” kata Molman.

Menurutnya, tanpa menggunakan prinsip ini, tujuannya akan sulit untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Dalam misinya dan di antara berbagai aset pemerintah, ini akan menggunakan dukungan dari ekonomi Indonesia. Dengan skala ekonomi yang lebih besar, dan harus dikeluarkan antara biaya yang lebih rendah dan produktivitas operasional yang lebih terjamin.

Muliman menjelaskan apakah model ini dan antara Teemasek dari Singapura atau Kazana Nasional Malaysia, dan antara adopsi kedua model, kompatibel dengan kondisi ekonomi Indonesia. “Keduanya mirip dengan pengelolaan aset pemerintah dan mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi kami akan kompatibel dengan Indonesia,” katanya.

Baca Juga : Festival Musik NEVAEVA! di Jakarta Batal, Ini Penjelasan Promotor

Sebelumnya, Menteri Investasi dan Presiden Dewan Koordinasi Investasi Rosan Roeslani (BKPM) mengatakan antara Dana Kekayaan Terbesar Keempat (SWF) di dunia. Dengan memperkirakan aset awal, ia telah mencapai $ 600 miliar dibandingkan dengan tujuh bundan Indonesia dan Organisasi Investasi Indonesia (INA) dan Antara siap untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya transparansi, kedaulatan yang baik dan manajemen profesional dalam implementasi dan di antara itu. Dan di antara itu, itu direncanakan tidak hanya untuk secara efektif mengelola aset pemerintah, tetapi juga akan menjadi katalis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kualitas inklusif selama lima tahun ke depan.

Dengan integrasi terintegrasi dan antara potensi peningkatan kompetisi global di Indonesia dan program dukungan pemerintah untuk realisasi Indonesia sebagai negara maju.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *