NASA Kembangkan Roket Baru, Pangkas Waktu Tempuh ke Mars

JAKARTA – Misi penjelajahan luar angkasa NASA semakin baik dengan hadirnya mesin roket baru Kini perjalanan ke Mars atau ke mana pun bisa dilakukan dalam hitungan bulan, bukan tahun

Bekerja sama dengan Howe Industries, NASA mengembangkan desain roket baru yang disebut Pulsed Plasma Rocket (PPR). Perusahaan saat ini sedang dalam tahap awal mempelajari teknologi tersebut sebelum mengembangkan model mesin baru Mesin roket dimaksudkan untuk meningkatkan daya dorong guna mempercepat perjalanan ruang angkasa dan meningkatkan efisiensi roket.

Dalam keterangan baru Kamis (30/5/2024) dari VoA, Howe Industries mengatakan teknologi roket diperlukan untuk mendukung rencana NASA mengirim manusia ke Bulan dan Mars. NASA juga bertujuan untuk membangun pangkalan jangka panjang di luar angkasa Namun hambatan terhadap semua rencana ini adalah lamanya waktu perjalanan yang dibutuhkan oleh sistem pesawat ruang angkasa saat ini

NASA memperkirakan jarak rata-rata Bulan dari Bumi adalah 382.500 km. Jarak sebenarnya bervariasi tergantung pada orbit Bulan mengelilingi Bumi Jarak rata-rata Bumi ke Mars adalah 225 juta km

NASA mengatakan bahwa dengan menggunakan pesawat luar angkasa yang ada, setiap perjalanan ke Mars akan memakan waktu setidaknya 200 hari. Para pengembang roket plasma yang direncanakan mengatakan hal itu dapat memangkas waktu perjalanan ke Mars hingga dua bulan.

Howe Industries mengatakan desain baru ini akan memungkinkan roket mencapai kecepatan yang sangat tinggi Tim pengembangan memperkirakan bahwa sistem PPR dapat menghasilkan daya dorong 100.000 newton, yang merupakan satuan ukuran daya dorong.

NASA menggambarkan Space Launch System (SLS) sebagai yang paling kuat Badan tersebut mengatakan sistem roket SLS akan menghasilkan daya dorong 53 juta N selama perjalanan luar angkasa.

Seiring dengan peningkatan daya dorong yang signifikan, pengembang PPR mengatakan desain baru ini juga menawarkan tingkat daya dorong unik sebesar 5000. Impuls spesifik adalah cara untuk mengukur daya dorong dan efisiensi mesin roket per detik. Semakin tinggi angkanya, semakin efisien sistem misilnya Sebagai perbandingan, roket SLS memiliki pulsa spesifik kurang dari 500

Pejabat Universitas Howe mengatakan denyut nadi didasarkan pada teknologi berbasis plasma yang dikenal sebagai fusi denyut. Proses ini menyebabkan plasma memberi tekanan dengan cepat Namun para pengembang mengatakan sistem PPR lebih kecil, lebih mudah dan lebih murah untuk digunakan

Dalam pernyataannya yang memperkenalkan teknologi tersebut, Howe mengatakan kombinasi propulsi presisi tinggi dan propulsi presisi tinggi memiliki potensi revolusioner dalam eksplorasi ruang angkasa.

MG/Muhammad Raojan Ranupan Ramadhan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *