NEW YORK – Dunia bersiap menyaksikan fenomena luar biasa yang mungkin pertama kali tercatat dalam teks abad pertengahan: ledakan supernova T Coronate Borealis (T CrB), yang juga dikenal sebagai Blazing Star.
Bintang yang sebenarnya merupakan sistem bintang biner yang terdiri dari katai putih dan raksasa merah ini biasanya tidak terlihat dari Bumi tanpa bantuan teleskop.
Katai putih terletak 3.000 tahun cahaya dari Bumi, dan gravitasinya perlahan-lahan akan menarik material menjauh dari raksasa merah, yang pada akhirnya akan menyebabkan peristiwa yang terjadi sekali seumur hidup (atau dua kali, jika Anda sangat beruntung).
NASA menjelaskan dalam siaran persnya pada 26 Mei (waktu setempat), “Ketika bintang raksasa merah menjadi tidak stabil karena peningkatan suhu dan tekanan dan lapisan luarnya mulai terkelupas, bintang-bintang menjadi lebih dekat hingga katai putih mengumpulkan materi ini di permukaan.” .” 2024).
“Atmosfer katai putih yang padat dan dangkal pada akhirnya menjadi cukup panas untuk memicu reaksi termonuklir yang tak terkendali, yang menciptakan nova yang kita lihat dari Bumi.”
Fenomena ini terjadi setiap 80 tahun sekali, dan kita mengetahuinya berkat pengamatan pada tahun 1866 dan 1946, ketika sistem bintang menjadi ribuan kali lebih terang dan terlihat dengan mata telanjang. Bintang ini tampak seterang Bintang Utara kita, Polaris.
Ini mungkin bukan pertama kalinya nova diamati. Pada bulan Desember 1787, Pendeta Francis Wollaston mengamati dan mencatat sebuah bintang di posisi T Corona Borealis, kemungkinan besar adalah bintang menyala yang sekali lagi menjadi nova.
Namun kita mungkin memiliki deskripsi bintang yang jauh lebih tua, dari abad ke-13 di Bavaria.
Naskah abad pertengahan menggambarkan “bintang baru” yang muncul di langit dan bersinar terang selama beberapa bulan. Para astronom yakin penjelasan ini kemungkinan besar merujuk pada ledakan nova T CrB sebelumnya.
Jika Anda ingin melihat sendiri fenomena yang tidak biasa ini, Anda harus bertindak cepat. Para astronom memperkirakan nova ini akan mencapai puncaknya dalam beberapa minggu mendatang.
Meski tidak secerah tahun 1866 dan 1946, namun tetap terlihat dengan mata telanjang di bawah langit yang gelap.
Menyaksikan peristiwa kosmik langka ini merupakan kesempatan sekali seumur hidup. Jadi pergilah ke luar sana, lihat ke langit dan saksikan sendiri keajaiban alam semesta.
