Netanyahu Kesal Dunia Kritik Perang Israel di Gaza: Itu Gunung Berapi Anti-Semitisme

Tel Aviv – Kritik internasional terhadap perang Zionis di Gaza di Palestina membuat marah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Dia menggambarkan kritik tersebut sebagai “gunung berapi anti-Semitisme”.

Bahkan para pemimpin rezim Zionis sesumbar bahwa tidak ada tekanan untuk mencegah Israel membela diri.

“Jika Israel dipaksa berdiri sendiri, maka Israel akan berdiri sendiri,” demikian lansir AFP, Senin (6/5/2024).

Berbicara pada upacara Hari Peringatan Holocaust di situs peringatan Yad Vashem di Yerusalem, ia menyesalkan bahwa ketika Nazi membunuh 6 juta orang Yahudi dalam Perang Dunia II, “rakyat tidak memiliki otoritas terhadap mereka yang ingin menghancurkan kami.”

“Tidak ada negara yang datang membantu kami,” katanya ketika bendera Israel berkibar setengah tiang dan para penyintas Holocaust bersiap menyalakan api.

“Hari ini, kita sekali lagi menghadapi musuh yang bertekad menghancurkan kita,” kata Netanyahu kepada hadirin yang menghadiri upacara tersebut.

Kursi kuning kosong melambangkan sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza.

Dia berkata, “Saya mengatakan kepada para pemimpin dunia bahwa tekanan, tidak adanya keputusan dari platform tersebut, dan komunitas internasional tidak akan menghentikan Israel untuk membela diri.”

Dia menyesalkan kritik dunia terhadap Israel dalam perang di Gaza setelah serangan kelompok Hamas pada 7 Oktober.

Dia mengecam apa yang dia sebut sebagai “gunung berapi anti-Semitisme yang mengerikan” yang telah menyebar ke seluruh dunia.

Netanyahu membandingkan protes di universitas-universitas di Amerika Serikat dan di seluruh dunia dengan protes yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi di universitas-universitas Jerman selama Perang Dunia II.

“Sungguh suatu penyimpangan terhadap keadilan dan sejarah,” katanya.

Kritik, katanya, “bukan karena tindakan yang kami ambil, tapi karena kami ada… karena kami adalah orang Yahudi.”

“Anda tidak akan merantai tangan kami… Israel akan terus berperang melawan kejahatan manusia sampai kemenangan tercapai,” katanya.

“Kami akan mengalahkan musuh-musuh genosida kami. Sekarang hal itu tidak akan terjadi lagi!”

Perang paling berdarah di Gaza meletus setelah serangan Hamas terhadap Israel yang menewaskan lebih dari 1.170 orang, menurut laporan AFP oleh pejabat Israel.

Hamas juga menangkap sekitar 250 orang dalam serangan itu. Israel memperkirakan 128 orang masih ditawan di Gaza, dan militer mengatakan 35 orang tewas.

Bersumpah untuk menghancurkan Hamas, serangan brutal Israel telah menewaskan sedikitnya 34.683 orang di Gaza, sebagian besar wanita dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *