Ngeri! Penampakan Bus Pariwisata SMP PGRI Wonosari Ringsek Tabrak Truk di Tol Jombang

Jombang – Bus yang mengalami kecelakaan di Tol Jombang Mojokerto melewati batas kecelakaan. Hasil tersebut berdasarkan temuan tim Analisa Kecelakaan Lalu Lintas (TAA) Polda Jatim.

Kasat Lantas Polres Jombang AK Noor Arifin mengatakan, sebelum kejadian, bus tersebut melaju dengan kecepatan 100-110 km/jam di atas kecepatan maksimal saat melintasi jalan tersebut. Akibatnya, bus tersebut bertabrakan dengan truk di KM 695 Tol Jombang Mojokarto dan menyeret truk di depannya.

“Bus itu melaju dengan kecepatan 100-110 km per jam. Dikonfirmasi pada Sabtu pagi (25/5/2024), Nur Arifin mengatakan, “Yang disalahkan atas laju bus yang melaju melebihi kecepatan.”

Kecepatan tersebut didapat dari hasil pemantauan GPS otomatis perusahaan yang mencapai 108 km/jam. Sedangkan berdasarkan olah TKP yang dilakukan tim TAA Polda Jatim, kecepatan sebenarnya mencapai 110 km/jam.

Dari analisa tim Ditlantas TAA Polda Jatim ditemukan kecepatan bus pada kisaran kilometer per jam, kecepatan truk 70-80 kilometer per jam, ujarnya.

Sayangnya, saat bus tersebut mengalami kecelakaan, ia tidak mengerem. Pengemudi diduga masih tertidur saat tabrakan terjadi dan berhasil menyeret truk bermuatan tanah di depannya.

“Tanda rem di ketinggian 69,2 meter itu bukan tanda rem bus, melainkan tanda rem truk di belakang. Sopir bus tidak mengerem sama sekali, ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Kecelakaan Maut Rombongan Wisata Edukasi SMP PGRI 1 Vanosari, Bus Wisata yang membawa Tol Malang, Jombang – Mojokerto KM 695+400 Jalur A, Selasa malam (21/5/2024): )

Bus yang membawa 51 orang, termasuk 30 siswa, 9 guru, 5 pekerja magang, 5 siswa dan keluarga guru, serta masing-masing satu orang – sopir dan kondektur bus, menabrak bagian belakang truk yang memuat muatan. . Gerabah dijalankan oleh Arif Ulianto (37).

Bagian kiri bus langsung rusak berat, sementara dua orang tewas, seorang penumpang bus dan guru SMP PGRI Wonosari Eddy Kresna Handaka, warga Rusun Kepanjen Paramai I, Desa Talangagung, Kepjang, Kabupaten Malang.

Lalu ada Kernut Edi Sulistiono, warga Kanigoro, Kabupaten Blitter.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *