Nggak Banyak Cingcong, Vietnam Hukum Mati Pengusaha Pelaku Megakorupsi

JAKARTA – Pemerintah Vietnam menjatuhkan hukuman mati kepada manajer properti Vietnam, Truong My La, sehubungan dengan penipuan keuangan terbesar di negara itu. Menurut kantor berita pemerintah Thanh Nien, Lan dihukum karena penggelapan, korupsi dan melanggar peraturan perbankan terkait pinjaman.

Lan, ketua perusahaan pengembangan real estate Van Thinh Phat Holdings Group, dituduh mengambil aset dari Saigon Joint Stock Commercial Bank (SCB) dengan mengambil pinjaman ilegal dari Van Thinh Phat dan perusahaan cangkang.

Nilai total pinjaman tersebut adalah $44 miliar, atau sekitar $660 miliar ($15.000 dalam nilai tukar), dan dikatakan mencakup lebih dari 90 persen pinjaman SCB antara tahun 2012 dan 2022. Sebanyak $12,3 miliar ditransfer ke Van Thinh. Phat dan cara lain digunakan secara pribadi.

Hakim mengatakan sebagian dari lebih dari 1.000 pinjaman telah dilunasi oleh Lan, namun pengadilan memerintahkan bank tersebut untuk mengganti biayanya secara penuh. Lan dihukum karena penculikan dan dijatuhi hukuman 20 tahun penjara atas dua tuduhan lainnya.

Banyak pengacara Lan yang berpendapat bahwa pengacaranya hanya menguasai 15 persen bank dan tidak memiliki jabatan resmi di bank tersebut, sehingga tuduhan penggelapan dinilai tidak tepat.

Namun, para saksi yang memiliki kepentingan besar mengatakan kepada pengadilan bahwa mereka diperintahkan untuk bertindak atas nama Lan. Menurut laporan media lokal, hakim mengatakan La memiliki lebih dari 90% saham di SCB dan merupakan pemilik de facto bank tersebut.

Lan ditangkap pada tahun 2022 atas tuduhan yang dimulai hampir 10 tahun lalu. Selain Lan, lebih dari 80 orang, termasuk pejabat bank sentral, telah didakwa dalam kasus vandalisme SCB. Lan akan mengajukan banding atas putusan tersebut.

Kasus terhadap Lan adalah bagian dari tindakan keras anti-korupsi yang dilakukan oleh Partai Komunis yang berkuasa di Vietnam. Politisi tingkat tinggi, termasuk mantan presiden Vietnam, terpaksa mengundurkan diri sehubungan dengan kampanye tersebut, dan ratusan pegawai negeri serta pengusaha kehilangan pekerjaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *