LONDON: Menteri Luar Negeri Norwegia Espen Barth Eide mengatakan negaranya mengakui negara Palestina karena itu adalah hal yang benar untuk dilakukan. Ia pun sepakat bahwa hal itu lebih penting daripada waktu yang tepat untuk melakukannya.
Berbicara pada konferensi pers di Brussels dengan rekan-rekannya dari Spanyol dan Irlandia, dia berkata: “Selama bertahun-tahun kami dan banyak negara lain mengharapkan pengakuan pada akhir proses perdamaian.
“Tetapi beberapa tahun yang lalu kami menyadari bahwa kami harus berpikir di luar kebiasaan,” lapor Al Jazeera. Dia menambahkan bahwa persetujuan harus datang ketika “sinyal kuat” dikirimkan.
“Beberapa orang mungkin menganggap konyol membicarakan resolusi hari Selasa (pengakuan negara Palestina) di tengah perang,” katanya.
“Saat ini kami sedang mengalami kekerasan di Gaza,” katanya. “Kami melihat Israel hidup dalam ketakutan akan terorisme dan serangan roket. Kami melihat kekerasan pemukiman dan pemukiman ilegal di Tepi Barat,” katanya.
“Apa yang kita lihat sekarang adalah siklus kekerasan,” katanya. Ini merupakan titik terendah dalam sejarah panjang dan menyedihkan konflik Israel-Palestina.
“Saya kira apa yang kami tawarkan saat ini adalah program baru. “Visi 2.0 adalah pengakuan dini terhadap Palestina adalah salah satu dari sekian banyak potongan teka-teki besar tentang bagaimana membawa perdamaian ke Timur Tengah,” ujarnya.
