OJK Angkat Bicara Soal Rencana Prabowo Putihkan Kredit Macet Nelayan, Petani, Hingga UMKM

krumlovwedding.com, Banda ACEH — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan kesiapan syarat perbankan menghadapi kebijakan whitewashing pinjaman yang digagas Presiden Prabowo Subianto untuk nelayan, petani, dan UMKM. Anggota Dewan Otoritas Jasa Keuangan Diane Ediana Ray mengatakan bank memiliki cadangan modal yang cukup untuk menangani hal tersebut.

Faktanya, semua jenis cadangan (CKPN) cukup untuk kerugian penurunan nilai dan tidak ada masalah dari perbankan, ujarnya di Banda Ach, Kamis (24/10/2024).

Namun, menurutnya, ada beberapa kendala teknis dan operasional yang perlu diketahui. Meski demikian, OJK menegaskan pihaknya mendukung kebijakan positif dari pemerintah. Sekaligus memastikan tidak terjadi moral hazard akibat aturan baru tersebut.

Pekan depan, Prabowo dikabarkan akan menandatangani peraturan presiden untuk memfasilitasi pinjaman kepada nelayan, petani, dan usaha kecil dan menengah. Hal itu diungkapkan adik laki-laki Prabowo, Hashim Jojohadikusumo, dalam acara yang digelar di Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin). Dia menjelaskan latar belakang keputusan tersebut.

“Utang 20 tahun lalu, Krismon (krisis finansial) 98, utang (krisis finansial) sejak 2008, utang dimana-mana, 5-6 juta petani dan nelayan,” kata Hashim di Menara Kadin, Jakarta, Rabu. (23/10/2024).

Ia mengatakan, akibat kondisi seperti itu, petani dan nelayan tidak bisa mengambil pinjaman ke perbankan. “Setiap masuk SLIK (Sistem Pelayanan Informasi Keuangan) OJK (Otoritas Jasa Keuangan), ditolak,” kata Hashim.

Karena hutang. Rupanya, utang ini telah dihapuskan. Asuransi bank berubah. Sayangnya, hak penagihan bank tidak dihilangkan. Oleh karena itu, sekitar 5-6 juta petani dan nelayan mengalami kesulitan dalam mengajukan pinjaman untuk mengelola usahanya. Oleh karena itu, pendekatan berbeda diambil.

“Mereka (bank) nggak boleh ambil pinjaman, jadi mau ke mana? Rentetan dan pinjaman online.. Saya tahu enam bulan lalu, saya tidak tahu kenapa mereka mengambil pinjaman. Itu geng, Pak, tidak Tapi asosiasi kita punya hati nurani, saya kaget mendengarnya. Saya waktu itu sudah bilang ke Pak Prabowo untuk mengubahnya tahun lalu,” kata Hasim.

Prabowo yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri Indonesia mengaku setuju dengan komentarnya. Aksi nyata dimulai. Ada koordinasi dengan tim perbankan dan tim hukum.

“Mungkin minggu depan Pak Prabowo akan minta Keputusan Presiden, Pak Whitewash,” kata Hasim yang saat itu sedang berbincang dengan tokoh Kadin Indonesia lainnya, Chairul Tanjung.

Menteri Hukum Suprathaman Andy Agus sedang menyiapkan rancangan peraturan Presiden tentang keringanan utang bagi jutaan petani dan nelayan. Hal ini untuk memastikan bahwa segala sesuatunya tidak menyimpang dari aturan. Tetap sesuai hukum.

“Saya berharap dia menandatangani perintah presiden minggu depan. 5-6 juta orang dan keluarganya bisa menjalani hidup baru pak dan mereka berhak mendapat pinjaman lagi dari bank pak. SLIK OJK tidak akan ditutup,” kata Hashim.

Dia menegaskan, Prabowo berdiskusi dengan seluruh pihak terkait untuk mengambil keputusan tersebut tanpa merugikan ekosistem perbankan Indonesia. Hashim menilai dampaknya akan sangat luas. Karena 5-6 juta orang punya keluarga. Perintah presiden yang ditandatangani presiden akan berdampak pada setidaknya 30-40 juta orang.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *