JAKARTA – Penutupan fasilitas manufaktur PT Footwear Bata Tbk (BATA) di Purwakarta menimbulkan pertanyaan bagaimana kelanjutan bisnis alas kaki di tingkat produksi. Menanggapi hal tersebut, manajemen Bata memastikan kelanjutan produksi melalui pabrik mitra.
Hatta Totoko, Direktur dan Sekretaris Bata Shoe Company, menjelaskan, pasca penutupan pabrik induk, perseroan tetap melanjutkan produksi melalui skema pabrik rekanan.
“Perusahaan akan memperkenalkan produk-produk baru dan menarik yang dirancang dan dikembangkan oleh pabrikan lokal Bata dan pabrik mitra kami di Indonesia,” jelas Hatta dalam keterangannya, Kamis (5/9/2024).
Berdasarkan surat tersebut, ada kerja sama jangka panjang dari pabrik rekanan Bata. Hal ini akan menggantikan aktivitas manufaktur yang ada di pabrik di Purwakarta, Jawa Barat. “Banyak dari mereka yang pernah bekerja dengan kami sebelumnya,” jelasnya.
Surat tersebut menambahkan, keputusan penutupan pabrik yang mempekerjakan banyak pekerja tersebut bukanlah keputusan mudah. Ia mengatakan dalam surat tersebut, pihaknya akan melakukan penilaian dan meminta izin kepada otoritas terkait. Ia juga menambahkan Bata akan terus memproduksi di Indonesia.
Ia mengatakan, mengintegrasikan penjualan fisik dan online menjadi strategi perusahaan merespons perubahan. “Kami akan terus mendukung kebutuhan masyarakat Indonesia,” kata Hatta.
