PAN: Penambahan Jumlah Menteri Bukan untuk Bagi-bagi Kursi

JAKARTA – Partai Amanat Nasional (PAN) menegaskan pembahasan penambahan nomenklatur menteri di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bukan soal pembagian kursi. Pertambahan jumlah menteri untuk mempercepat pelayanan kepada masyarakat.

Ketua Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulai menjelaskan, bentuk politik ada bermacam-macam, baik politik oposisi maupun politik nasional. Namun dia meyakinkan penambahan nomenklatur menteri bukan demi pemerataan kekuasaan.

“Yang terpenting (penambahan nomenklatur menteri) tidak bertujuan untuk membagi kursi. Catat ini bukan pembagian kursi,” kata Saleh kepada wartawan saat rapat usai Rakornas PAN di Jakarta, Kamis (9/5/2024).

Saleh menegaskan, penambahan nomenklatur menteri bertujuan untuk mempercepat pelayanan kepada masyarakat. Dengan demikian, ia yakin visi dan misi Prabowo-Gibran yang dijanjikan dalam kampanye bisa terwujud.

“Dengan begitu, seluruh cita-cita yang diwujudkan dalam visi dan misi kampanye Pak Prabowo-Gibran akan terlaksana dalam waktu singkat, ujarnya.

Sebelumnya, Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganchar Pranovo beranggapan jika pemerintahan Prabowo-Gibran terus menambah jumlah jabatan menteri maka akan muncul persepsi negatif di masyarakat. Salah satunya terkait kebijakan transaksi.

Pernyataan itu dilontarkan Ganjar saat potensi politik transaksional mencuat menanggapi perdebatan kenaikan status menteri menjadi 40. “Semua alasannya sangat mungkin, tapi kecurigaan masyarakat pasti mengarah ke sana,” kata Ganjar saat ditemui di Galeri Nasional, Jakarta Pusat, Rabu (8/5/2024).

Meski demikian, Ganjar memaklumi pembicaraan penambahan jabatan menteri. Sebagai seorang politisi, ia yakin kebijakan perumahan sedang diupayakan. “Tetapi saya memahami karena saya seorang politikus, saya sangat memahami bahwa kebijakan perumahan pasti akan dilaksanakan,” kata Ganjar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *