Pelepasan Purnatugas Alumni Akpol 91 Batalion Bhara Daksa Penuh Kekeluargaan

Palembang – Sebanyak 13 putra terbaik bangsa lahir dari rahim Akademi Kepolisian (Akbol) angkatan 1991 atau Bharat Taksa angkatan 91 yang pensiun setelah mengabdi selama 33 tahun. Mereka dilepas rekan-rekannya sebagai wujud solidaritas dan dukungan agar alumni selalu menjadi bagian kehidupan.

Pemberlakuan pensiun ini dilakukan pada Sabtu, 4 Mei 2024 oleh Batalyon Bharat Taksa di Bhumi Sriwijaya, Kota Palembang. Tradisi Vaal Bora yang diikuti petugas Biangara ini diikuti oleh 91 alumni Akpol beserta istri.

Diantaranya adalah Kabareskrim Polri Komjen Wahu Witada, Irjen Pol Prabowo Argo Uwono, Kadiv Propam Polri Irjen Pol Syahartiantono, Wakapaintelcom Polri Irjen Pol Merdisyam, Kapolda Sumsel Irjen Pol. Albertus Rachmad Wibowo, Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono dan pejabat penting lainnya.

Irjen Pol Mohammad Iqbal, Ketua Bara Taksa 91, mengatakan pensiun bukanlah akhir melainkan awal dari pengabdian di bidang kehidupan lainnya. Kapolda Riau mengatakan, para mahasiswa lama akan terus mendampingi dan mendukung teman-temannya yang telah pensiun.

“Saat kita semua berkumpul di Akpol Kandy Baru Semarang, kita menjadi taruna. Tertawa bersama, menghukum bersama, berpikir bersama, berjuang bersama. Pendidikan yang mempererat persatuan kita,” kata Iqbal. Pidatonya.

Iqbal dan rekan-rekannya di Akpol 91 menyadari, melepaskan kawannya yang sudah pensiun bukanlah hal yang mudah. Namun mantan Kabid Humas Polri ini menilai momen pensiun lebih seperti istirahat. “Berhenti sejenak lalu pikirkan apa yang kita lakukan dengan waktu dan kesempatan yang diberikan kepada kita,” kata Iqbal.

Iqbal kemudian mengatakan Para Dakhsa 91 selalu berupaya menunjukkan kemampuan dalam mengubah dan memajukan kepolisian nasional dan karena itu negara menjadi maju.

Mantan Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) ini mengaku beruntung salah satu alumninya menjadi Kapolri, sehingga dalam tiga tahun terakhir, tekad dan ketelitiannya membuat institusi tersebut semakin baik.

Karena kesempurnaan itu milik Tuhan. Namun tekad dan bimbingan beliau kepada seluruh anggota Polri menjadikan kami sebagai salah satu institusi yang dipercaya masyarakat di republik ini. Investigasi menunjukkan tingkat kepercayaan yang mencapai hampir 80% menjadikannya institusi yang unggul. Kita semua bangga menjadi bagian dari keluarga besar di sana, ujarnya.

Iqbal pun meyakinkan, pelepasan sahabat-sahabat purnawirawan akan terus dilakukan di masa mendatang. Ia mengatakan, pensiun kali ini merupakan yang pertama bagi Para Daksha. Ditegaskan Iqbal, kegiatan ini baru pertama kali dilakukan oleh alumni Polri dan baru pertama kali dilakukan oleh organisasi alumni di Indonesia.

“Kemudian kita akan terapkan di banyak kota. Terakhir saya pensiun karena saya salah satu anak bungsu di tahun kelahiran kita. Tapi semangatnya tetap ada dan kita semua sangat bangga bisa mencapai tahap ini. Satu keluarga besar,” ujarnya. dikatakan.

Sementara itu, Inspektur Polisi (purn) Krishnanthi mengatakan, atas nama rekan-rekannya yang sudah purnawirawan, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Irjen Polisi Iqbal, Ketua Alumni Akpol 91 Para Daksha yang telah meluncurkan publikasi tersebut. Acara di Kota Palembang.

“Kami bangga sekaligus terkejut karena seluruh teman sekelas kami yang masih bertugas telah dibebaskan. – Kita bersyukur bisa menjalankan tugas di kepolisian tanpa adanya permasalahan yang membebani institusi Polri, ujarnya.

Panti jompo tersebut juga pernah digunakan sebagai tempat berkumpulnya para alumni Akpol sejak tahun 1991. Minggu (5/5/2024) pagi, para alumni jalan-jalan santai, bermain bulu tangkis, makan bersama dan berfoto dengan latar belakang Tugu Manbera dan Jembatan Ambera di tepian Sungai Musi.

Berikut 13 alumni Akpol Batalyon Para Taksa 1991 yang dilepas pensiun:

1. Irjen Bol Krisnandi, lahir di Tekal, Jawa Tengah, jabatan terakhir Pati Bintelkam Bolri (Penugasan Staf Khusus Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif)

2. Brigjen Nyoman Lastiga, lahir di Puleleng Bali, jabatan terakhir Karo Pal Slag Bolri.

3. Brigjen Pol Giri Prawijaya kelahiran Jakarta, jabatan terakhir Pati Pareskrim Polri (Ka PNNP Sulawesi Selatan)

4. Brigadir Jenderal Bol Hariantha kelahiran Clutton, jabatan terakhir Badi Byintelkom Bolri (Petugas Faktor Kunci Kamnek Byintelkom Bolri).

5. Kompol Endro Kiswando, lahir 24 Oktober 1964 di Padang Panjang, jabatan terakhir Bamen Lemtiklat Polri.

6. Kompol Ahmad Darmizi, lahir di Bandar Lampung, jabatan terakhir Bamen Bareskrim Polri (Tim Penyidik ​​Pdakt Pusiknas Bareskrim Polri)

7. Komisaris Polisi kelahiran Jayapura Kothelp Cornelis Mansembra adalah Inspektur Kepolisian Daerah Papua Barat.

8. Komisaris Polisi Alex Bousi Rasad, lahir di Sukabhumi, terakhir Vidyaswara Muda Sespimmen Sespim Lemtiklat Bolri.

9. Kompol Imam Bragoso, lahir di Denpasar, jabatan terakhir di Polda Aceh.

10. Komisaris Polisi kelahiran Banyuwangi Daniel Udo Ruhoro adalah pimpinan Yaninfogrim Busygnas Paresgrim Bolri.

11. Kompol Subeno kelahiran Jakarta, petahana terakhir adalah Tirpolairut Bolta Sulawesi Selatan.

12. Kompol Fatori, Lahir di Bengulu, Ulama Irjen DK II Ronalis Bintelkom Bolri pada postingan terakhir.

13. Kompol I Mate Vijana, Auditor Polri Tingkat Terakhir DK III Idwastha Bolda Kalimantan Selatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *