Pemimpin Hizbullah Janjikan Kejutan untuk Israel

BEIRUT – Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah menegaskan Israel belum mencapai tujuan apa pun dalam perang di Jalur Gaza, sesuai kesepakatan para pemimpinnya.

Nasrallah pun menjanjikan “kejutan” dari timnya kepada Israel. Hal itu terungkap dalam pidato yang disiarkan di televisi memperingati 24 tahun Hari Perjuangan dan Pembebasan Lebanon pada tanggal 25 Mei setiap tahunnya.

Sayyid Nasrallah menekankan bahwa: Musuh tidak mampu mencapai tujuan mereka, dan ketua komite keamanan nasional Israel (Tzachi Hanegbi) menerima hal ini.

Rabu lalu, Hanegbi mengatakan pada pertemuan Komite Keamanan dan Luar Negeri Knesset bahwa, “Kami belum mencapai satu pun tujuan strategis perang, karena kami belum mencapai kesepakatan untuk mengembalikan para sandera. kami tidak mengusir Hamas.” , dan itu terjadi. Dia tidak mengizinkan warga (imigran Yahudi) di Jalur Gaza untuk kembali ke rumah mereka dengan selamat.”

Dia menunjukkan bahwa statistik militer menunjukkan bahwa, untuk mencapai tujuan perang, “diperlukan waktu yang lama, bukan satu tahun, tetapi bertahun-tahun.”

Dalam pidatonya, Sayyid Nasrallah menilai: Pengakuan terhadap Palestina oleh sebagian negara Eropa merupakan kerugian besar bagi penjajah.

Ia menambahkan, “Pengakuan ini dianggap sebagai salah satu akibat dari perang Al-Aqsa,” seraya merujuk pada serangan yang dilancarkan faksi Palestina terhadap pangkalan dan bangunan militer Israel di dekat Gaza pada 7 Oktober 2023.

Pada hari Rabu, tiga negara Eropa (Irlandia, Spanyol dan Norwegia) mengumumkan pengakuan hukum mereka atas Palestina, sementara negara-negara lain seperti Slovenia dan Malta menyatakan niat mereka untuk mengambil tindakan.

Nasrallah menambahkan, salah satu akibat dari penyerbuan Al-Aqsa dan menguatnya oposisi adalah hari ini Israel hadir di hadapan ICC, setelah jaksa pengadilan, Karim Khan, mencoba memberikan dan surat perintah penangkapan kepada Perdana Menteri Israel. Benyamin Netanyahu. dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant tentang kejahatan perang di Gaza.

Dia menunjukkan bahwa, “Israel tidak pernah menghormati keputusan internasional. Pasca keputusan pengadilan ICJ, mereka melancarkan serangan terparah di kota Rafah. “

Pada hari Jumat, pengadilan ICJ mengeluarkan beberapa tindakan sementara baru dan meminta Israel untuk segera menghentikan serangan di Rafah, dan membuka penyeberangan Rafah untuk memfasilitasi masuknya bantuan ke Gaza dengan menyampaikan laporan ke pengadilan dalam waktu satu bulan mengenai langkah-langkah tersebut. Telah diambil. ambil.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *