krumlovwedding.com, JAKARTA – Selama tiga bulan berturut-turut, kendaraan energi baru (EV dan plug-in hybrid) menyumbang mayoritas penjualan mobil di China pada September. Bulan lalu, tingkat penetrasi penjualan ritel sebesar 53,3%. Namun ada yang lebih jelas lagi: tiga dari empat mobil merek China yang dijual saat ini adalah kendaraan energi baru.
Menurut data China Passenger Car Association, penjualan kendaraan energi baru mencapai 1,123 juta unit. Penjualan kendaraan energi baru meningkat 50,9% dibandingkan September tahun lalu.
Namun, angka pasar mobil secara keseluruhan menunjukkan tren yang sangat berbeda. Penjualan September sebanyak 2,109 juta unit, hanya meningkat 4,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ini adalah bulan kedua perbaikan setelah lima bulan penurunan.
Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa penjualan kendaraan bertenaga bensin (ICE) di Tiongkok mengalami penurunan, dengan peningkatan penjualan yang didorong oleh peningkatan penjualan NEV, yang mengurangi penjualan ICE.
Menurut Fast Technology, penetrasi private label adalah 74,9%. Artinya hanya 1 dari 4 mobil yang masih ICE.
Pada bulan September, pabrikan besar Tiongkok menguasai 73% pasar NEV, satu poin persentase lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Yang mengalami kerugian terbesar adalah kendaraan listrik merek patungan, yang saat ini hanya memiliki pangsa pasar 3,4%, turun 2,3 poin persentase dibandingkan September 2023.
Sebaliknya, penerima manfaat terbesar adalah pendatang baru, yang kini memiliki pangsa pasar sebesar 16,5%, lebih dari 2,6 poin persentase dibandingkan tahun sebelumnya. Tesla juga meningkat sebesar 0,6 poin persentase dan saat ini memegang pangsa pasar sebesar 6,4%.
Penjualan mobil merek premium sepertinya menjadi area terakhir dimana mobil ICE masih memiliki pangsa pasar yang signifikan. Tingkat penetrasi kendaraan listrik di sektor ini di Tiongkok sebesar 33,5%.