Pencuri Benih Lobster Tertangkap di Banyuasin, Penyelundupan Disinyalir hingga 1 Juta Ekor Per Hari

EBANYUASIN – Eksportir benih lobster bening (BBL) dikabarkan menggunakan cara berbeda, yakni melalui jalur darat, laut, dan udara.

Diperkirakan 1 juta ekor BBL keluar wilayah Indonesia secara ilegal setiap harinya.

“Jadi jalurnya dari nelayan ke pengepul, dari pengepul ke pedagang. (Dibawa) Mulai dari Lombok, terus ke barat dan pelabuhannya di sini di Palembang dan Jambi menggunakan jalur laut,” kata Direktur Jenderal Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Departemen Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Pung Nugroho Saksono a konferensi pers pencegahan penyelundupan puluhan ribu anakan ikan di Pangkalan TNI Angkatan Laut di Palembang, Senin (5 Juni 2024).

Menurut Ipunk, modus pelaku saat mengangkut barang melalui jalur darat adalah berganti mobil untuk mengelabui petugas. Hal ini terkadang menyulitkan mereka untuk menangkap orang, meskipun mereka memiliki informasi yang benar.

Pengangkutan BBL ilegal di Tanah Air kerap dilakukan dengan menggunakan mobil mewah. “Dari Sukabumi misalnya ke Bogor kita ganti mobil, lewat Merak kita ganti mobil, mereka begitu menipu pejabat, bahkan mereka menggunakan mobil mewah karena nilai ekonomi BBL besar,” kata Ipunk.

Ia juga menjelaskan, jalur darat sering digunakan untuk pengiriman BBL di wilayah Indonesia. Penyelundupan kini menggunakan jalur tikus di laut atau di bandara.

Oleh karena itu, kami memperkuat kerja sama pengawasan tidak hanya di pelabuhan dan laut, tetapi juga di bandara untuk mengurangi pergerakan pelaku kejahatan, ”tegasnya.

Sementara itu, Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Doni Ismanto melaporkan perkiraan jumlah BBL yang keluar dari Indonesia secara ilegal setiap harinya.

Jumlahnya diperkirakan mencapai 1 juta keping, berdasarkan perhitungan kebutuhan tahunan petani Vietnam bisa mencapai 600 juta keping yang sebagian besar berasal dari Indonesia. Kerugian pemerintah akibat kegiatan ilegal tersebut mencapai puluhan miliar rupee per tahun.

“Jika permintaan luar negeri sangat tinggi, kami perkirakan satu juta ikan juvenil akan diselundupkan setiap harinya. Artinya, kemungkinan kerugian pemerintah dalam setahun mencapai Rp52,925 triliun hingga Rp54,75 triliun. Kita asumsikan HPI-nya sekitar Rp 150. Kalau 600 juta per kapitanya dari Indonesia, total nilainya bisa sekitar Rp 87-90 triliun, kata Doni.

Untuk itu, lanjut Doni, banyak langkah strategis yang telah dilakukan Menteri Trenggono, mulai dari penguatan kerja sama administratif dengan lembaga penegak hukum lainnya hingga perubahan administratif melalui penerbitan Peraturan Menteri Nomor 7 Tahun 2024 dan peraturan turunannya, serta penguatan pelatihan aparat penegak hukum. nelayan untuk ambil bagian dalam pemberantasan penyelundupan rempah-rempah.

Kementerian Kelautan dan Perikanan juga melakukan upaya diplomasi dengan pemerintah Vietnam untuk bersama-sama memerangi penyelundupan BBL.

Upaya ini mendapat sambutan baik dengan terjalinnya kerja sama perikanan kedua negara dan komitmen pemerintah Vietnam untuk mendorong para petaninya menggunakan BBL Indonesia yang bersertifikat.

Kemitraan perikanan yang disepakati akan mendorong pertumbuhan sistem budidaya lobster di negara tersebut melalui transfer teknologi dan etos kerja budidaya perikanan dari Vietnam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *