Peneliti ICW Bilang Penambahan Kementerian Era Prabowo-Gibran Bakal Rugikan Masyarakat

JAKARTA – Pejabat korupsi politik Indonesia Corruption Watch (ICW) Seira Tamara mengkritik isu penambahan jumlah kementerian dari 34 menjadi 40 kementerian di pemerintahan Prabowo-Gibran. Menurut Seiru, bertambahnya pilihan informasi akan merugikan masyarakat.

“Hal ini menunjukkan bahwa kita sedang ditempatkan pada situasi di mana sistem pemerintahan ke depan tidak dilandasi oleh kepentingan dan keinginan untuk menciptakan kebijakan yang baik bagi masyarakat,” kata Seira dalam diskusi bertajuk “Dampak Kecurangan Pilpres Terhadap Masyarakat.” ” Pilkada 2024′ di Rumah Belajar ICW, Jalan Kalibata Timur, Pancoran, Jakarta Selatan pada Selasa (7/5/2024).

“Tetapi hanya menerima posisi yang bisa diberikan kepada mereka yang menjalin kemitraan, yang memberikan dukungan pertama,” lanjutnya.

Seira menegaskan, dukungan berupa buntalan besar kepada Prabowo-Gibran tidaklah asal-asalan dan tulus. “Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya. Pada akhirnya dukungan apa pun yang diberikan itu tidak cuma-cuma dan terus terang, tapi ada kompensasinya dan umumnya memberikan kompensasi dalam bentuk situasi dan lain-lain, akhirnya siapa yang dirugikan ya perusahaannya,” dia berkata.

Seira juga menegaskan bahwa pemerintah akan menjalankan masyarakat tidak berdasarkan otoritas tetapi hanya berdasarkan pembagian status. Ia yakin hal itu akan berdampak pada kehidupan masyarakat yang tidak bisa memimpinnya.

“Karena pada akhirnya kita hidup sebagai warga negara yang dipimpin oleh pemerintah, pemerintahan rakyat yang duduk disana bukan atas dasar kewenangan, tapi hanya sekedar berbagi situasi. dan negara yang berdampak langsung terhadap kehidupan mereka, tidak masalah kan,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *