REPUBLIKA.CO. Dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal Cell, para peneliti menganalisis data genom dari lebih dari 800 sampel yang dikumpulkan dari Pasar Makanan Laut Huanan oleh otoritas Tiongkok sejak 1 Januari 2020.
Meski informasi ini sudah dipublikasikan sebelumnya, namun ia tidak merinci jenis hewan apa yang bisa tertular Covid-10. “Contoh ini mungkin merupakan informasi terakhir dari sumber ini. Menurut Euronews, pada Minggu 22/09/2024, Michael Worobey, salah satu penulis makalah dari Universitas Arizona mengatakan: “Ini seperti menyelesaikan teka-teki terakhir yang gambarannya jelas”.
Analisis terbaru ini menunjukkan bahwa anjing marcoun merupakan spesies hewan paling umum di kios hewan peliharaan yang diambil sampelnya pada 12 Januari, termasuk kios yang memiliki sampel positif SARS-CoV-2. Selain itu, peneliti juga menemukan DNA tikus luwak dan bambu pada sampel lingkungan yang terinfeksi virus tersebut.
Meskipun sebagian besar hewan disumbangkan sebelum tim Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) tiba, para peneliti terus menemukan jejak DNA dan RNA hewan dalam sampel lingkungan. Florence Debarre, salah satu penulis dari Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Perancis, mengatakan bahwa hasil tersebut konsisten dengan sifat hewan terkontaminasi yang ada di pasaran.
“Penelitian ini mendukung pandangan bahwa Covid-19 mungkin berasal dari hewan, namun tidak menyelesaikan perdebatan apakah virus ini berasal dari laboratorium,” kata Debarre.
Menurut Mark Woolhouse, seorang profesor penyakit menular di Universitas Edinburgh di Inggris, analisis ini menunjukkan bahwa sumber wabah berasal dari pasar dan kemungkinan besar virus tersebut tidak akan menginfeksi orang sebelum dimulai di Huanan. Musim semi. “Ini adalah studi penting dan mengubah permainan dalam hal asal usul hewan,” kata Woolhouse, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.
Namun, hal itu belum sepenuhnya jelas. Pertanyaannya adalah bagaimana virus itu bisa sampai ke sana.