Pentingnya Jaga Kesehatan Mental untuk Generasi Emas 2045

JAKARTA – Pemerintah Indonesia mencanangkan Generasi Emas 2045 yang harus mempersiapkan generasi muda menjadi manusia berkualitas, berkemampuan, dan berdaya saing tinggi di masa depan.

Namun permasalahan kesehatan mental masih menjadi salah satu kendala dalam mewujudkan Generasi Emas 2045. Pasalnya, banyak generasi muda yang belum sukses secara mental.

Situasi ini membuat mereka memutuskan untuk mengakhiri hidup di usia muda. Ini merupakan tantangan yang perlu diatasi.

Menyadari tantangan tersebut, ESQ membuat presentasi diskusi mengenai isu kesehatan bertajuk Creating Mental Health Navigation Strategies for Keeping Mental Health in a Dynamically Changing World.

Presiden HUT ESQ ke-24, Coach Desi Yuliana mengatakan, acara ini diselenggarakan untuk mendidik dan menyiapkan sumber daya manusia yang cerdas dan berkarakter. Selain itu, acara ini juga merupakan tawaran ESQ untuk Indonesia.

“Topik penyiapan SDM yang cerdas dan berkarakter untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 merupakan topik yang kita pilih dan persembahkan untuk Indonesia setelah berjuang selama 24 tahun,” kata pelatih Desi Yuliana dalam Webinar ESQ Mental Health Road to Anniversary ke-24, Sabtu (12/1). 5 November 2024).

Acara ini diisi dengan talkshow bersama Kepala Badan Personalia Polda Metro Jaya dan Kepala Dokter Ahli serta Ketua Koordinator Pendidikan Pusat Kesehatan Jiwa Nasional RSJ dr. Marzoeki Mahdi Bogor, Ph.D. dr. Fidiansjah, Sp.KJ, MPH.

Bersamaan dengan itu, Bram G Wibisono, Chief Hypnotherapy Trainer ESQ, menjelaskan bahwa janin dalam kandungan perlu dipastikan terlindungi dari stres agar memiliki generasi yang berkualitas dan terhindar dari gangguan kesehatan mental.

Pelatih Bram mengungkapkan, janin sudah mengembangkan telinga sejak usia empat bulan. Sehingga saat ibu stres atau takut, respons tersebut bisa dirasakan oleh anak.

“Saat bayi berumur empat bulan dalam kandungan, telinganya sudah terbentuk. “Saat ibu stres, hormon kortisol membanjiri rahim,” jelasnya.

Rasa takut, cemas dan stres yang dialami ibu hamil akan menular langsung pada janinnya. Menurut pelatih Bram, perasaan ini mungkin merupakan program pertama yang masuk ke otak dan dikenali oleh janin.

“Pada akhirnya rasa takut itulah yang menjadi program pertama yang masuk ke otak janin,” ujarnya.

Oleh karena itu, sejak hari pertama kehidupan anak, saat ibu masih dalam kandungan, perhatikanlah hal-hal positif agar terhindar dari stres dalam kandungan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *