Pentingnya Jurnalistik sebagai Metode Suarakan Kasus Konservasi Satwa Liar

JAKARTA – Pusat Kajian Komunikasi Lingkungan (Pusdikomling Unpad) Universitas Padjadjaran mengingatkan seluruh pihak khususnya mahasiswa untuk peduli dan memperhatikan kelestarian alam guna menjaga kelestarian ekosistem lingkungan. Kurangnya informasi menyebabkan banyak penangkapan dan perdagangan bebas satwa liar.

Peneliti Pusdikomling Unpad Herlina Agustin mengungkapkan pentingnya jurnalisme sebagai metode untuk mengungkapkan isu kelestarian lingkungan hidup. Oleh karena itu, Pusdikomling Unpad menyelenggarakan roadshow Wildlife Journalism Competition 2024 di beberapa kota di Indonesia.

Salah satunya di Ambon, Maluku yang berlangsung di Universitas Pattimura, pada Senin, 24 Juni 2024. Acara ini menghadirkan sejumlah pakar dan diikuti antusias oleh para mahasiswa.

Bekerja sama dengan Garda Animalia, Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) dan didukung Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), Pusdikomling Unpad ingin mengajak semua pihak untuk mengangkat isu pelestarian alam di Indonesia melalui jurnalisme. . kompetisi yang mengangkat tema “Interaksi Negatif Manusia-Hewan di Alam Liar dari Sudut Pandang Jurnalisme Ekologi”.

Kepala Staf Kodam

Selain Perang (OMSP), adalah membantu pemerintah dalam PAM Pelayaran dan Penerbangan melawan pembajakan, pembajakan dan penyelundupan.

Fakta tertangkapnya satwa liar itu diungkap Kapolsek Hutan BKSDA Maluku, Kacuk Seto Purwantoro. Menurutnya, Kepulauan Maluku merupakan salah satu tempat yang kerap menjadi transit penyelundupan satwa liar. Pihaknya menangani 5.576 satwa liar di Maluku sepanjang 2019 hingga Mei 2024, termasuk burung beo.

Jenis burung nuri yang paling sering diburu untuk diperdagangkan secara ilegal adalah kakatua koki (Cacatua galerita), burung nuri terner (Lorius garrulus), burung nuri (Eclectus roratus), burung nuri maluku (Eos borea), dan perkici pelangi. (Trichoglossus haematodus) “Pasar hewan tersebar di Makassar, Manado, Jakarta dan Batam,” kata Seto dalam keterangan resminya, Selasa (3/7/2024).

Sementara itu, National Technical Advisor for One Health and Emergency Response, Emergency Center for Transboundary Animal Diseases of FAO (FAO ECTAD) Indonesia Andri Jatikusumah mengungkapkan, rusaknya konservasi satwa liar dapat menimbulkan penyakit yang menular dari hewan ke manusia (zoonosis).

“Zoonosis, baik yang ditularkan dari hewan ke manusia maupun sebaliknya, merupakan topik yang tidak terpisahkan dalam konservasi satwa liar. One Health dapat menjadi cara efektif untuk mencegah dan mengendalikan zoonosis, yang didasarkan pada kerja sama multidisiplin untuk menyelesaikan masalah kesehatan global. . Permasalahannya dengan pendekatan terpadu seperti melibatkan sektor kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan,” kata Andri.

Wakil Dekan 3 Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FISIP Universitas Pattimura (Unpatti) Paulus Koritelu mengatakan, kegiatan Wildlife Journalism Competition tahun 2024 ini merupakan awal dari kemitraan yang dibangun antara Unpad dan Unpatti.

“Kegiatan ini sangat strategis, saya harap ini menjadi bagian dari otokritik bagi kita semua yang seringkali tidak menganggap makhluk hidup lain mempunyai peranan penting dalam seluruh kehidupan kita”, ujarnya.

Hal senada juga dikatakan Dekan Fikom Unpad, Dadang Rahmat Hidayat, yang turut menyambut baik kegiatan dan kerja sama ini. “Wartawan muda di Ambon diharapkan menjadi salah satu finalis dan berhasil memenangkan grand final yang diadakan di Bandung pada November 2024,” ujarnya.

Roadshow Jurnalisme Satwa Liar (2024) yang berlangsung di Ambon, Maluku, terselenggara setelah digelar di berbagai tempat seperti Medan, Surabaya, Pekanbaru, dan Denpasar.

Tujuan utama dari roadshow tersebut adalah untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman akan pentingnya pelestarian alam melalui jurnalisme lingkungan dalam bentuk kompetisi jurnalistik dan forum diskusi.

Jenis karya jurnalistik yang dilombakan antara lain editorial, cerita foto, dan dokumenter dengan peserta dari kalangan jurnalis, mahasiswa, dan masyarakat umum.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *