Penyuluh Kunci Sukses Pembangunan Pertanian Berkelanjutan

JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran dalam kesempatan berbeda mendorong para guru pertanian dan petani untuk belajar tentang peningkatan produksi pangan. Andi Amran menyampaikan harapannya agar para penyuluh menjadi pahlawan pangan dan langkah awal menuju swasembada pangan.

Amran menegaskan, guru tidak boleh mengeluh dan harus mengubah sikap serta menerima permintaannya untuk mencapai kesuksesan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi sepakat bahwa inovasi teknologi dengan sumber daya manusia dan infrastruktur merupakan langkah besar menuju efisiensi dan daya saing sektor pertanian.

“Inovasi teknologi ini dapat diimplementasikan di lapangan, sehingga dibutuhkan sumber daya manusia yang handal, profesional, dan berdaya saing.” “Di situlah tugas guru,” kata Dedi, Rabu (15/5/2024).

Oleh karena itu staf konseling hendaknya mengembangkan keterampilannya atau meningkatkan kapasitasnya di bidang Teknologi Informasi (TI) dan menyerap teknologi.

Oleh karena itu, mau tidak mau, suka atau tidak, para penyuluh harus memasuki era 4.0 yang kini menghasilkan teknologi yang efisien dan produk yang bagus. “Seperti kritikus, mereka menggunakan internet,” tegas mereka.

Sementara itu, pada acara Ngobrol Asyik (Ngobras) jilid 14 bertema Perluasan Sistem Penyimpanan Pertanian di AOR BPPSDMP, Selasa 14 Mei 2024, Penyimpanan Sistem Pertanian Mandiri, Modern dan Berkelanjutan di AOR BPPSDMP, Selasa, Mei. 14 Tahun 2024, Ketua Harian DPP Perkumpulan Penyuluhan Pertanian (Perhiptani) Fathan A Rasyid mengatakan penyuluhan program pertanian merupakan keseluruhan rangkaian pengembangan, keterampilan, pengetahuan, kemampuan dan sikap para pelaku kunci dan pengusaha melalui proses konsultasi. Harus ada rencana perluasan karena keberlanjutan itu penting.

Selain itu, Fathan juga menjelaskan bahwa organisasi profesi Perhiptani didirikan pada tanggal 6 Juli 1987 di Subang, Jawa Barat. Perhiptani berlandaskan Pancasila yaitu ilmu pengetahuan, teknologi, persaudaraan, kemasyarakatan, kemerdekaan, dan organisasi non-politik.

“Salah satu tujuan Perhiptan terkait AD/ART adalah untuk meningkatkan keterampilan guru pertanian dan kebermanfaatan guru pertanian,” jelas Fathan.

Fathan menambahkan, pihaknya mempertajam perluasan sistem kepolisian, kejelasan undang-undang dimana UU peninjauan kembali penyuluhan harus jelas dan penyuluhan harus konsisten dengan pendidikan informal di luar sekolah atau hal-hal terkait. Oleh karena itu, konsistensi diperlukan untuk memperkuat kebijakan, program, strategi dan tindakan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *