Pertagas Pastikan Keandalan Operasi Pipa Gas Cirebon-Semarang Tahap I

Pertamina Gas (Pertagas) sebagai operator pipa gas Jakarta – Cerebon-Semarang (Sizem) menjamin keandalan operasional distribusi gas kepada pengguna. Hal itu diungkapkan Pertagas pada acara Pekerjaan Pengelolaan (MWT) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akhir pekan ini.

Sebagai bagian dari Sub Holding Gas (SHG) Pertamina, Pertagas menerima kunjungan Kementerian ESDM pada Jumat (31/5) lalu di salah satu fasilitasnya, Onshore Reception Facility (ORF) di Tambak Lorok, Semarang, Tengah. Jawa. . . MWT Kementerian ESDM dihadiri oleh Direktur Jenderal Teknik dan Lingkungan Hidup Migas Arifin Muhammad beserta jajaran beserta Direksi PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGN). Sub Holding Gas dan Partagas sebagai Direksi.

“Sebagai PT Pertamina Gas, operator pipa gas Cerebon-Semarang, saya telah menerapkan standar komersial yang ada,” kata CEO Pertagus Gamal Imam Santoso dalam keterangannya, Minggu. 6/2024).

Gamal mengatakan kepada Direktorat Jenderal Teknik dan Lingkungan Hidup Migas, Orin Mohammed dan jajarannya, sebagai operator, Pertagas telah mengikuti aturan dan prosedur yang ditetapkan dalam hal keselamatan dan keamanan.

MWT dilaksanakan untuk meningkatkan penyaluran gas ke konsumen melalui Pipa Sisem. Tindakan ini dilakukan untuk memastikan keandalan aspek teknis peralatan operasional penyaluran gas melalui pipa Sisem sebagai bagian dari komitmen Pertagas yang mengutamakan keunggulan operasional dan aspek HSSE.

Dari langkah pengelolaan tersebut, Gamel berharap penyaluran gas Sisem Tahap I dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan industri. Oleh karena itu, Pertagas terbuka terhadap masukan untuk memastikan sisi teknis operasional berjalan baik dan berjalan sesuai harapan.

Noor Arifin Mohammed mengatakan keselamatan di industri migas menjadi perhatian utama seluruh profesional migas. “Semua aspek keamanan, mulai dari penelitian, operasi, hingga pemantauan, harus dilaksanakan, terus ditinjau dan diaudit, serta dipantau secara berkala.” Terkait hal tersebut, ORF menilai fasilitas penerimaan gas Cirebon-Semarang I telah memenuhi standar keselamatan.

Fase Pipa Sisem ruas Semarang-Batang merupakan pipa gas sepanjang 62 km dari Semarang hingga Batang. Pipa Sisem dibangun untuk melayani kebutuhan Kawasan Industri Kendal (KIZ) dan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) serta kawasan industri lainnya di Pipa Transmisi Sisem Tahap 1. Gas alam diambil dari pipa gas alam. Lapangan Jambaran Tiung Biru (Lapangan Blora), Rencana Jangka Panjang (LTP) WK Cepu (Lapangan Cendana-Alas Tua) dan WK Tuban (Lapangan Air Mancur-2).

Sementara itu, Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Gary Budi Siddharth mengatakan sebagai bagian dari portofolio Pertamina Gas, ORF Pertagas mampu beroperasi dengan baik dan andal. Ke depan, Indonesia akan terus mengandalkan energi sebagai energi pada masa transisi energi untuk meningkatkan konsumsi, ujarnya.

Pemanfaatan gas sebagai bagian transisi energi akan didukung oleh strategi PGN dan didukung Pertamina sebagai distributor gas yang mengintegrasikan seluruh proses transisi. “Ke depan, Pertagas diharapkan menjadi pengelola infrastruktur yang lebih handal. Hal ini akan memperkuat perannya dalam distribusi gas bumi,” ujarnya.

Gary juga mengatakan Pertagas telah menunjukkan kemampuannya dalam menjalankan tugas ORF. “Ke depan, kami berharap kepercayaan ini terus berlanjut dan pendekatan terpadu dalam penyiaran dapat berjalan dengan baik,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *