Peta Kekuatan Pilkada Jakarta setelah Manuver PKS Dukung Sohibul Iman

JAKARTA – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusung Muhammad Sohibul Iman sebagai calon gubernur Daerah Istimewa Jakarta. Keputusan PKS ini akan mempengaruhi peta kekuasaan Pilkata Jakarta 2024.

Menurut pengamat politik Ahmad Khairul Umama, keputusan DPP PKS yang mencalonkan Sohibul Iman sebagai calon gubernur Jakarta menegaskan sikap Presiden PKS Ahmad Siyakhu sebelumnya yang akan mencalonkan kader terbaik PKS.

“Dengan PKS yang menjadi juara pada Pilkada DKI 2024, maka wajar jika PKS mempunyai standar negosiasi yang tinggi. Dengan 18 kursi, PKS bisa menjadi mesin politik yang efektif untuk memenangkan Pilkada Jakarta,” kata Umam kepada SINDOnews. /6/2024).

Namun, Umam mengingatkan, sejarah pergulatan politik di tingkat Jakarta tidak pernah mengangkat PKS sebagai “imam koalisi”. Hingga saat ini PKS hanya menjadi “puting” di belakang barisan yang lebih besar.

“Kemauan dan kemampuan PKS dalam menghadapi pertarungan politik ini masih menjadi tanda tanya besar,” ujarnya, “apakah partai mau menerima PKS dengan segala peluang kalah dan kemungkinan menang? Kalau partai seperti Nasdem dan PKB mau menerima PKS. masih belum pasti, maka hal itu akan memaksa PKS untuk “bernegosiasi dan berkompromi dengan kekuatan politik lain dalam membentuk koalisi,” ujarnya.

Apalagi, lanjut Umam, belum ada partai yang memiliki tiket emas yang menguasai ambang batas 20 persen di Jakarta. Jika Anise Basveden bisa terus meyakinkan Nasdem dan PKB untuk mendukungnya, PKS mungkin bersedia menurunkan standarnya ke posisi Kawakub.

“Bukan berarti pencalonan DPP PKS Sohibul Iman menjadi harga permanen, mengunci keterwakilan kekuatan politik PKS sebagai calon gubernur di Jakarta. Mengingat kemungkinan kemenangan lebih lanjut, PKS mungkin harus menurunkan standar jabatannya. lawan, mereka akan terpaksa membuka ruang perundingan politik dengan kekuatan besar lainnya di Jakarta, ” jelasnya.

Direktur eksekutif Institut Demokrasi dan Urusan Strategis (IndoStrategic) mengatakan bahwa PKS, yang memiliki chemistry politik yang kuat dengan Anees Baswedan sejak pemilu Jakarta tahun 2017, akan menyebut Sohibul Iman Anees mencalonkan diri sebagai Iman dalam pembicaraan tersebut. Apalagi hubungan Anees dan Sohibul Iman sendiri memiliki landasan yang cukup kuat untuk saling berkomunikasi.

Keduanya juga mantan akademisi. Anees dan Sohibul Iman merupakan mantan rektor Universitas Paramadina Jakarta. Artinya praktis tidak ada kesenjangan komunikasi untuk memahami visi dan misi perjuangan ke depan, ujarnya. .

Jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang masih bimbang hubungannya dengan kotak besar yang saat ini dibayangi oleh Jokowi dan Prabowo, bisa bersatu dan mendukung Anees-Sohibul Iman, maka berpotensi membuka kekuasaan. Bekerja sama secara politik dalam jumlah yang cukup besar.

“Untuk menarik PDIP, Jakarta harus mempertimbangkan usulan skema kompensasi yang memberikan PDIP posisi tetap Ketua DPRD. Usulan ini akan sangat menarik karena PDIP telah kehilangan basis yang signifikan di tanah air. Tersingkir dari jagoan Jakarta dan pemilu legislatif Jakarta.

Namun, lanjut Umam, jika Anees tidak cepat merespons manuver PKS ini, maka kartu politik yang ditunjukkan PKS bisa diambil alih oleh kekuatan politik lain, termasuk Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusulkan sikap tersebut. Wakil Gubernur DKI Jakarta P.K.S.

Setelah 10 tahun berkuasa, PKS mungkin akan sangat tertarik untuk mengubah posisinya di pilpres Jakarta menjadi ajang perundingan politik, khususnya dengan kubu KIM, agar PKS bisa memasuki kekuasaan baru di bawah kepemimpinan Prabowo-Jibra. .

Sebab, jika PKS mendukung Anis, maka akan menjadi masalah serius bagi pemerintahan baru, karena potensi kemenangan Anis akan melahirkan kekuatan oposisi yang besar yang akan menjadi penantang utama pada Pilpres 2029 mendatang. Dia berkata.

Ketua DPP Partai Nasdem Surya Paloh mengatakan, tak ada yang bisa menandingi Anees Baswedan di Pilka Jakarta 2024.

Saya kira masyarakat sudah bosan berurusan dengan dia di Jakarta, kata Surya Paloh, Jakarta, Senayan, Senin (24/6/2024) di Kompleks Parlemen.

Pernyataan itu disampaikan Palo berdasarkan terpilihnya Anisin yang juga mantan Gubernur DKI Jakarta dan masih mendominasi Pilkada Jakarta.

“Menurut informasi saya dari berbagai sumber, ya, Anees Basveden saat ini mendominasi semua polling dalam hal poin. Dia peringkat #1,” ujarnya.

Palo tak ragu saat ditanya nama Ridwan Camilin yang bakal bertarung melawan Anees di Pilkada Jakarta.

“Yah, okelah. Alangkah baiknya kalau Bang Ridwan juga menginginkannya, nah, ada keseimbangannya,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *