Petrokimia Gresik Berhasil Tingkatkan Produktivitas Padi di Timor Leste

JAKARTA – Petrokimia Gresik, anggota Holding Pupuk Indonesia, berhasil meningkatkan hasil panen padi di Timor Timur menjadi 7,5 ton per hektar (ha) dari rata-rata sebelumnya 1,5-3 ton. Upacara panen bertajuk “Upacara Panen Padi” digelar di Wemasse, Bauca, Timor Timur pada Selasa (14/05/2024) bersama Presiden Timor Timur Jose Manuel Ramos Horta.

“Ini merupakan bukti komitmen Pupuk Indonesia dan afiliasinya terhadap pengembangan sektor pertanian di Timor Timur,” kata Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia Gusrizal dalam keterangan resmi yang diperoleh SINDOnews, Kamis (16/05/2024).

Gusrizal mengatakan pertanian adalah tulang punggung perekonomian Timor Timur, yang menyediakan lapangan kerja dan penghidupan bagi sebagian besar masyarakat. Ini merupakan sumber penting ketahanan pangan dan keterjangkauan bagi masyarakat Timor Timur.

“Dalam memenuhi komitmen tersebut, Pupuk Indonesia bersama anak perusahaan Petrokimia Gresik dan Petrosida Gresik Group telah bermitra dengan pemerintah Timor Timur untuk memastikan petani memiliki akses terhadap pupuk dan input pertanian lainnya yang berkualitas tinggi,” kata Gusrizal.

Panen ini merupakan hasil demplot (demplot) yang dilakukan bersama oleh Camara de Comercio e Industria de Timor-Leste (CCI TL) dan anak perusahaan Petrokimia Gresik yaitu PT Petrosida Gresik. Demplot ini menggunakan produk pokok non subsidi Petrokimia Gresik dan Petrosida Gresik.

Selain itu, Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satria mengatakan kepada Annuroga, hasil demplot di Timor Leste meningkat signifikan hingga 500%. Kolaborasi ini merupakan komitmen perusahaan dalam mendukung pengembangan pertanian dan mengatasi kekurangan pangan global yang saat ini menjadi permasalahan global.

“Alhamdulillah demplot yang kami lakukan memberikan hasil positif sehingga menjadi harapan baru bagi peningkatan ketersediaan pangan dunia. Hasil positif demplot ini dilanjutkan dengan kerjasama dengan Timor Agronova. Pupuk 18 ton dan pupuk 2 ton “pestisida” dikirim dalam tiga kontainer” kemarin. Surat pesanan pembelian asli distributor,” ujarnya.

Ia menambahkan, demplot di Timor Leste menggunakan pola pemupukan berimbang 5:3:2 yang sudah diterapkan Petrokimia Gresik di banyak daerah. Artinya, kami menerapkan 500 kg pupuk organik, 300 kg NPK Phonska Plus, dan 200 kg ZA Plus untuk satu hektar sawah. Selain itu, di lokasi percontohan ini dilakukan pengendalian hama dengan menggunakan pestisida yang diproduksi oleh salah satu anak perusahaan Petrokimia Gresik yaitu Petrosida Gresik.

“Awalnya kami berencana memproduksi 6 ton per hektar dari demplot ini. Ternyata teknologi kami mampu menghasilkan hingga 7,5 ton per hektar. Apalagi menanam padi dengan teknologi yang disediakan Petrokimia Gresik. Di Timor Timur bisa. dilakukan dua hingga tiga kali setahun: “Bisa setahun sekali,” kata Dwi Satrio.

Apalagi, kerja sama tiga kontainer ini hanya tahap awal dari target pencapaian 20-30 kontainer pada tahun 2024. Ia berharap kerja sama ini bisa mendukung swasembada pangan Timor Timur.

“Sebagai bagian dari Pupuk Indonesia, kami siap mendukung kemajuan pertanian tidak hanya di Indonesia, tapi juga di negara tetangga, termasuk Timor Timur. Permasalahan pangan merupakan permasalahan global yang harus kita atasi bersama,” kata Dwi Satrio.

Presiden Timor-Leste, José Manuel Ramos Horta, mengucapkan terima kasih kepada Petrokimia Gresik atas kerja samanya di Bauca. Menurutnya, Baucau memiliki potensi pertanian yang bagus, namun perlu dilakukan upaya untuk mencapai swasembada pangan di negaranya.

“Terima kasih kepada teman-teman dari Indonesia. Saya berharap kerja sama ini dapat membawa kemajuan pertanian yang kini menarik perhatian dunia,” ujarnya.

Terakhir, CEO Petrosida Gresik Widodo Heru Sulistyo menambahkan Petrosida Gresik siap mendukung ketahanan dan kemandirian pangan Timor Timur yang direncanakan pada tahun 2025. Sebagai perusahaan pestisida, Petrosida Gresik berperan penting dalam pengendalian hama dan penyakit. pupuk hayati dan organik, zat pengatur tumbuh, benih dan teknologi pertanian yang handal.

“Petrosida Gresik menggunakan kaidah 6T yaitu tepat dosis, tepat mutu, tepat spesies, tepat cara penerapan, tepat sasaran, tepat waktu. Penerapannya membantu meningkatkan produktivitas pertanian khususnya di Timor Timur, dan hasil hari ini membuktikannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *