Pimpinan KPK Tak Ambil Pusing Anak Buah Hasto ke Dewas dan Komnas HAM

JAKARTA – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata patah hati atas tindakan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Kusnadi, terhadap Dewan Pengawas (Dewas) KPK dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Kusnadi mengajukan laporan ke Komnas HAM menyusul penyitaan sejumlah barang miliknya dan Hasto oleh penyidik ​​KPK Rossa Purbo Bekti.

Sebelum berangkat ke Komnas HAM, Kusnadi mengajukan pengaduan terhadap Rossa ke Dewas KPK. “Silakan lapor dimana saja, dimana saja pintunya terbuka. Itu hak warga negara, siapapun boleh melapor jika dirasa haknya dilanggar,” kata Alexander atau menghubungi Alex secara rahasia di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (6/12/2024).

Alex meyakini penyitaan itu dilakukan sesuai aturan yang berlaku dan tidak melanggar hak asasi manusia. “Kalau ada yang menilai itu pelanggaran HAM, laporkan cara itu ke Komnas HAM dan lanjutkan, tidak masalah,” ujarnya.

Sebelumnya, Kusnadi menyampaikan pengaduan ke Komnas HAM, Jalan Latuharhara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (12/06/2024). Dia melaporkan kasus pemeriksaan dan penggeledahan terhadap dirinya oleh penyidik ​​Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Kejadian itu ia alami saat mendampingi Hasto saat pemeriksaan di KPK pada Senin, 10 Juni 2024. Usai melaporkan kejadian tersebut, kata Kusnadi, ia awalnya ditipu oleh penyidik ​​KPK. Awalnya, saat melakukan pemeriksaan, dia didekati penyidik ​​yang mengaku dipanggil Hasto.

Namun, alih-alih menemui Hasto, ia malah diperiksa penyidik ​​KPK selama tiga jam. Penyidik ​​KPK juga menyita barang bawaan Hasto dan dirinya.

“Jadi saya digeledah di lantai atas (Gedung KPK) dan barang-barang saya disita. Saya diancam, dibentak, dibohongi dan diberi tahu nama saya Pan (Hasto), tapi ternyata tidak. kata Kusnadi kepada wartawan di kantor Komnas HAM.

“Diinterogasi (selama 3 jam). Dia berteriak, “Diam.” Aku orang biasa, aku takut,” lanjutnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *