MOSKOW – Kawah raksasa di Siberia yang dikenal sebagai “Gerbang Neraka” akan dihancurkan, menurut tim ilmuwan.
Seperti diberitakan New York Post pada Minggu (6 September 2024) bernama Kawah Batagaika, lubang yang terletak di Dataran Tinggi Yana ini kini seluas 80,93 hektare. Kawah tersebut juga terlihat pada citra satelit dari luar angkasa.
Batagaika pertama kali difoto pada tahun 1991. Namun akibat pemanasan global, kawahnya semakin besar dan dalam sehingga menyebabkan kawasan yang tertutup es mencair.
Dalam studi baru yang diterbitkan di jurnal Geomorphology, peneliti gletser Alexander Kizyakov dan timnya menggunakan data dari tahun 2019 hingga 2023 untuk membuat tampilan tiga dimensi (3D) tentang laju pencairan suatu area es, yang juga dikenal sebagai permafrost.
Mereka menemukan kedalaman kawah Batagaika adalah 91,4 meter dan mungkin lebih dalam lagi karena pencairan lapisan es hampir mencapai batuan dasar.
Kawah Batagaika yang terletak di Dataran Tinggi Yana di Republik Sakha Rusia ini memiliki luas yang cukup signifikan yaitu mencapai 80,93 hektar per hari.
Lubang raksasa ini terus membesar seiring dengan mencairnya lapisan es di wilayah tersebut, yang dikenal sebagai permafrost. Fenomena ini disebabkan oleh pemanasan global dan para ilmuwan memperkirakan lebar kawah akan bertambah hingga 30 meter setiap tahunnya.
Kawah Batagaika tidak hanya menjadi fenomena alam yang menarik, namun juga menjadi saksi bisu perubahan iklim yang terjadi di planet kita.
Mencairnya lapisan es di kawah ini memicu pelepasan gas rumah kaca yang terperangkap di dalam es, yang pada akhirnya memperparah pemanasan global.
Kawah Batagaika juga mempunyai nilai ilmiah yang tinggi. Para ilmuwan sedang mempelajari lapisan tanah di kawah ini untuk mendapatkan informasi tentang sejarah iklim di wilayah tersebut.
Lapisan tanah ini menyimpan jejak perubahan iklim selama ribuan tahun dan membantu para ilmuwan memahami bagaimana iklim akan berubah di masa depan.
Meski sarat dengan potensi bahaya, Kawah Batagaika juga menjadi objek wisata yang menarik. Pengunjung dapat melihat langsung fenomena alam menakjubkan ini dan mempelajari lebih lanjut dampak perubahan iklim.
