BANDUNG – Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengaku mengetahui penetapan Plt Kepala Bandung Arsan Latif sebagai tersangka kasus korupsi Pasar Sindang Kasih Cigasong di Kabupaten Majalengka.
“Iya, kami dengar tersangka ditetapkan sebagai Pj KBB, dan pertama, tersangka belum dipastikan Pj Pejabat Bandung Barat, jadi dia punya jabatan sebelumnya,” kata Bey, Rabu (5/). 6/) 2024).
Bey mengatakan pihaknya segera mengirimkan surat ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) setelah mengidentifikasi tersangka Arsan Latif. Apakah Plx atau pihak lain akan mengambil alih jabatan penjabat agen Bandung Barat, Bey memastikan masih menunggu keputusan dari Kementerian Dalam Negeri.
“Kami tidak bisa segera menggantinya, jadi kami harus menulis surat ke Kementerian Dalam Negeri untuk menunggu instruksi. “Secara teknis, begitu kami mengambil keputusan, kami mengambil tindakan,” ujarnya.
Meski Arsan Latif kini telah ditetapkan sebagai tersangka, Bey meminta roda pemerintahan di lingkungan Pemkab Bandung Barat tetap berputar. “Pelayanan harus tetap berjalan dan tidak terganggu,” ujarnya.
Sebagai informasi, Arsan Latif telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejati Jawa Barat berdasarkan surat TAP-58/M.2/Fd.2/06/2024. Arsan yang menjabat Irjen Wilayah IV Kementerian Dalam Negeri juga diduga menyalahgunakan kewenangannya dalam pembangunan, pengoperasian, dan pemindahtanganan (BOT) Pasar Sindang Kasih Cigasong di Kabupaten Majalengka.
Dalam kasus ini, tersangka Arsan Latif mengambil langkah aktif dalam pengembangan Peraturan Negara Majalengka tentang Penerapan Pedoman Pemilihan Mitra Pemanfaatan Barang Milik Daerah.
Kemudian, Arsan memperkenalkan persyaratan lebih lanjut dari ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri 19 Tahun 2016 dan Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah.
Hal ini dilakukan untuk mengendalikan PT. PGA memenuhi persyaratan saat proses lelang dan akhirnya PT. PGA Sindangkasih Cigasong memenangkan lelang investasi Build to Hand Over pasar Majalengka.
