PLN Dukung Hilirisasi Nikel Gunakan REC di Sulawesi

JAKARTA – PT PLN (Persero) menunjukkan komitmennya dalam mendukung industri nikel berkelanjutan di Indonesia melalui layanan Sertifikat Energi Terbarukan (REC). Langkah tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengurangi emisi karbon menuju net zero emisi (NEE) pada tahun 2060.

Dukungan nyata PT PLN (Persero) datang dari penandatanganan perjanjian PLN dengan PT Ceria Metalindo Prima (Ceria Group) untuk mengakuisisi REC, perusahaan pertambangan dan pengolahan nikel asal Indonesia yang beroperasi di Sulawesi Tenggara.

Selain itu, PLN dan Ceria Group juga menandatangani perjanjian pinjaman penggunaan lahan untuk Interim Power Plant (ITC) pada Senin, 20 Mei 2024 di kantor pusat PLN.

“Kami sangat mengapresiasi kepercayaan PT Ceria Metalindo terhadap PT PLN (Persero) dan menegaskan komitmen penggunaan energi bersih melalui Perjanjian Jual Beli (REC) Sertifikat Energi Terbarukan,” kata General Manager PLN Unit Distribusi Utama (UID) Sulawesi Selatan. . . , Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (Sulselrabar), Mo. Andy Adchaminoerdin dalam keterangannya, Selasa (21/5/2024).

Sertifikat Energi Terbarukan (REC) adalah sertifikat yang diakui secara internasional yang diterbitkan oleh PLN oleh APX. Sebagai operator Global Renewable Trading Grids (TIGRs) yang berbasis di AS, Seria Group mengklaim bahwa listrik yang digunakannya berasal dari sumber energi terbarukan, dengan setiap sertifikat REC mewakili 1 MWh. (MWh) konsumsi daya.

Andy Adchaminoerdin melanjutkan, “Kami berkomitmen penuh untuk menyediakan listrik yang andal dan tepat waktu untuk Grup Kerala dan, yang paling penting, untuk energi bersih.

Sementara itu, Direktur Ritel dan Bisnis PT PLN (Persero) Eddy Srimilanti mengungkapkan kebijakan hilirisasi nikel yang diterapkan Presiden Jokowi mendorong PLN untuk berinovasi, salah satunya dengan memberikan layanan sertifikat energi terbarukan (REC) kepada pelaku industri nikel. Inovasi ramah lingkungan ini membuka peluang bagi pelanggan untuk berpartisipasi dalam penurunan emisi. Selain itu, pelanggan akan menerima pengakuan internasional atas penggunaan energi terbarukan.

Menurut Eddie Srimulyanti, tentu tidak mudah bagi Ceria Group untuk menyediakan layanan PLN REC karena harus melalui tahapan evaluasi dan pengujian yang menyeluruh.

Tidak hanya Seria Group, setiap calon pelanggan dikategorikan dan dievaluasi komitmen dan keseriusannya dalam menghasilkan produk ramah lingkungan dan bebas karbon, ujarnya.

“Profil pelanggan sangat penting untuk mendapatkan REC. “Setelah melihat keseriusan Seria Group dalam membuat produk green nickel dan baterai kendaraan listrik (EV), kami terkesan dan memutuskan untuk melayani REC,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Edi Sirimilianti juga mengapresiasi dukungan penuh Seria Group yang memberikan pinjaman penggunaan lahan untuk pembangunan infrastruktur Interim Interim capacity (ITC) di wilayah Kerala untuk pembangunan Natural Gas Motor Plant (PLTMG) berkapasitas 200 MW. . Dari Batam, PLN menargetkan pembangunan pembangkit listrik tenaga gas alam dan uap (PLTGU) berkapasitas 200 MW di masa depan.

“Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Seria Group yang telah mendukung keselamatan pembangkit listrik publik di darat. “Selain menunjang keandalan pasokan listrik ke Kenya, manfaatnya juga baik bagi masyarakat Kolaka dan masyarakat Sultra,” imbuhnya.

Sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN), Seria Group, salah satu PMDN, telah berkomitmen nyata dalam hilirisasi nikel di Indonesia dengan membangun Electron Rotary Furnace (RKEF) dan High Pressure Leach Nickel Smelter (HPAL).

CEO Ceria Group Derian Sakmiwata mengatakan layanan REC PLN akan menyalurkan listrik ke Ceria Group sebagai pelanggan utama PLN. Seri ini selaras dengan peta jalan Grup untuk menjadi pemain global dalam industri ramah lingkungan, khususnya dalam produksi produk nikel ramah lingkungan dan baterai kendaraan listrik (EV) berdasarkan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).

“Target pasar Seria Group tidak hanya di Asia, tapi juga Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Oleh karena itu, kami mengapresiasi layanan REC PLN, dan Seria Group menggunakan 100% listrik dari sumber energi terbarukan. “Ini merupakan komitmen kami dalam menyediakan produk nikel ramah lingkungan yang berkualitas tinggi dan menunjukkan zero carbon footprint dari pembangkit listrik tenaga batu bara di seluruh proses produksi di smelter,” jelas Derian.

Derian juga mengatakan penggunaan sertifikat REC Seria Group akan meningkat secara bertahap dari 80.000 unit pada tahun 2024 menjadi 2,2 juta unit pada tahun 2030. atau sekitar 352 MW, merupakan perbaikan dari aspek teknis dan administrasi PJBTL yang ditandatangani pada tahun 2018. Pasokan listrik akan mulai dilakukan secara bertahap mulai pertengahan tahun 2024.

PLN akan memberikan tambahan tenaga listrik melalui fasilitas reaktor dan fasilitas terkait di wilayah Keraya yang akan dibangun PT PLN Indonesia Power melalui Ship Mounted Power Plant (BMPP) atau pembangkit listrik tenaga gas terapung berkapasitas 2 x 60 MW. (AKU P). Pembangunan shore, LNG tank, dan fasilitas pengolahan LNG di kawasan Keraya Group akan dilakukan oleh PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI).

“BMPP berbahan bakar gas ini akan terkoneksi dengan stasiun induk Smelter PLN Kolaka untuk menjaga keandalan listrik di Smelter Ceria Group,” jelasnya.

Seria Group juga mendukung penuh rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Bumi (PLTMG) PLN Batam berkapasitas 200 MW dan penyediaan lahan oleh PLN untuk pembangunan infrastruktur ITC berkapasitas sementara di kawasan Keraya Group guna meningkatkan target ke depan. Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) 200 MW.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *