PLN IP Manfaatkan Limbah Racik Uang Kertas untuk Cofiring PLTU Bengkayang

JAKARTA – PLN Indonesia Power (PLN IP) melanjutkan proyek penggantian batu bara dengan biomassa Bank Mani Rasik sebagai bahan bakar alternatif di Unit Usaha Pembangkitan (UBP) Singawang – PLTU Bengayang, Kalimantan Barat.

Proyek serupa sebelumnya juga dilaksanakan di PLTU Adipala, Cilacap, Jawa Tengah. Proyek pengganti batu bara merupakan salah satu upaya PLN untuk mempercepat transisi energi dan mengejar tujuan nol emisi (NZE) tahun 2060.

Direktur Utama PLN IP Edwin Nugraha Putra mengatakan pihaknya terus melakukan inovasi dalam pelaksanaan proyek ko-insinerasi yakni. memanfaatkan biomassa sebagai bahan bakar PLTU, salah satunya memanfaatkan limbah uang kertas.

“Kami selalu mencari perkembangan dalam pemanfaatan biomassa sebagai bahan bakar PLTU, seperti pemanfaatan limbah kertas yang sebelumnya dimusnahkan, kini dijadikan alternatif pengganti batu bara,” kata Edwin dalam keterangan tertulisnya, Minggu (22/). 6/2024)

Pemanfaatan limbah pengolahan uang kertas ini merupakan kerja sama antara PLN Indonesia Unit Usaha Pembangkitan (UBP) Singawang dan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat.

Kerjasama tersebut diwujudkan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PLN IP UBP Singkawang dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat mengenai pemanfaatan LRUK sebagai bahan bakar alternatif.

Manajer Unit UBP Singkawang Slamet Muji Raharjo mengatakan, bersamaan dengan kegiatan MoU tersebut, PLTU telah mengirimkan LRUK pertamanya sebanyak 9 ton ke Pengayang. Hingga Mei 2024, pemanfaatan biomassa pada proses pelapisan PLTU Pengyang telah mencapai 4%. Oleh karena itu, PLTU diyakini akan memiliki banyak peluang dalam memenuhi kebutuhan Bengayang yang dapat bekerja sama dengan banyak pihak.

Kebutuhan bahan baku co-firing PLTU Singkawang masih tinggi. Sangat diperlukan kerjasama yang baik antara kedua pihak untuk memanfaatkan LRUK sebagai bahan bakar energi alternatif PLTU, kata Slamet.

Slamet mengatakan penyambungan limbah uang kertas merupakan upaya penurunan emisi dengan menggunakan energi terbarukan sebagai cara mempercepat transisi energi dan dekarbonisasi negara. Di sisi lain, pemanfaatan limbah mata uang juga merupakan salah satu jenis proyek limbah menjadi energi.

“Pemanfaatan limbah uang kertas sebagai sumber energi yang ramah lingkungan sekaligus mengatasi permasalahan limbah uang kertas menjadi salah satu jawaban terhadap kebutuhan energi terbarukan dan semangat zero waste,” jelasnya.

Sejalan dengan upaya mencapai tujuan NZE 2060, kemitraan BI dengan PLN Indonesia Power merupakan bentuk komitmen mendukung transisi energi, kata Nur Asyura Anggini Sari, kepala kantor perwakilan bank di Indonesia untuk provinsi Kalimantan Barat.

“Uang kertas tersebut diterbitkan untuk menghubungkan PLTU Bengayang sebagai koordinasi antara Bank Indonesia dan PLN dalam upaya mencapai target NZE 2060,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *