Doha – Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim bertemu dengan Ketua Politik Hamas Ismail Haniyeh di Qatar pada Senin (13/5/2024).
Anwar mengatakan, pertemuannya dengan perwakilan Hamas didasarkan pada posisi dan komitmen Malaysia untuk mengakhiri serangan dan kekerasan di Gaza dan Rafah.
Malaysia akan tetap berkomitmen menjalankan perannya di tingkat internasional untuk mencegah serangan di Rafah, serta mengorganisir upaya yang lebih besar untuk membantu para korban perang Gaza, terutama dalam hal bantuan kemanusiaan, pengobatan dan pendidikan. Anwar dalam Kel.
Menghargai keinginan Hamas untuk membebaskan tahanan, khususnya anak-anak dan perempuan, serta menerima rencana perdamaian dunia Arab, OKI, dan komunitas internasional, jelasnya.
“Pada saat yang sama, Malaysia menyerukan Israel untuk berhenti membunuh warga Palestina, membebaskan semua tahanan Palestina dan menyetujui rencana perdamaian,” ujarnya.
Anwar sedang melakukan kunjungan resmi tiga hari ke Qatar.
Jumlah kematian warga Palestina akibat serangan Israel di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 35.173, kata kementerian kesehatan di wilayah tersebut hari ini.
Malaysia telah memberikan bantuan lebih dari 4,2 juta dolar kepada Palestina sejak Oktober tahun lalu.
Jumlah ini merupakan tambahan dari komitmen tahunan Malaysia sebesar US$200.000 kepada Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) mulai tahun 2021 hingga tahun depan.
Dalam pidatonya di Universitas Hamad bin Khalifa di Doha, Anwar menyinggung tantangan dan permasalahan tersebut dengan mengatakan, “Para pemimpin dunia Muslim perlu mengerahkan kekuatan mereka untuk menghadapi isu-isu seperti kebencian terhadap Islam, diskriminasi dan kemunafikan.”
“Umat Islam harus tetap waras dan kembali pada akar kekuatan yang didukung oleh budaya pendidikan, etika, kasih sayang, kemanusiaan dan kesalehan yang mengatur ajaran Islam,” tegasnya.
