PNM Ulas Social Re-Engineering dan Transformasi Digital

krumlovwedding.com, JAKARTA – Komitmen PNM dalam memberdayakan perempuan di usaha mikro agar mandiri secara finansial menarik perhatian Global Network for Advanced Management (GNAM) 2024 yang hadir di – kantor pusat PNM.

Dalam rangkaian acara Global Network Week tersebut, 117 mahasiswa Magister Administrasi Bisnis dari berbagai negara menyampaikan pandangannya kepada Sunar Basuk, direktur operasional PNM.

Dalam kunjungan studi banding ini, Sunar memperkenalkan model bisnis PNM sebagai lembaga keuangan yang memberdayakan perempuan kurang mampu yang juga merupakan wirausaha ultra mikro melalui bidang finansial, intelektual, dan sosial.

Ia juga menjelaskan strategi re-engineering sosial yang ada pada ekosistem keuangan PNM Mekaar yang mendorong pertumbuhan ekonomi pada skala rumah tangga.

“Kami mendorong para ibu-ibu di kelompok ini untuk saling membantu memajukan bisnis baik melalui sinergi bisnis maupun berbagi ide bisnis setiap minggunya,” kata Sunar.

Selain itu, PNM juga memimpin upayanya untuk menerapkan transformasi digital, yang menurut mereka sangat sulit diterapkan bagi banyak klien mikro. Selain itu, indeks kesiapan teknologi (TRI) pelanggan PNM Mekaar sangat rendah, yaitu 2,29. Namun hal ini mendorong PNM untuk terus memberikan literasi dan inklusi digital.

“Untuk menghidupkan kembali perekonomian masyarakat kelas bawah, digitalisasi dan inklusi keuangan harus dilakukan. Berbagai pelatihan akan diselenggarakan dan akhirnya siap untuk perusahaan besar,” imbuhnya.

Transformasi digital PNM dicontohkan dengan adanya aplikasi Pelanggan PNM Digi yang dapat membuat pencatatan keuangan, mencicil, melakukan transaksi keuangan digital dan lain sebagainya yang juga terintegrasi dengan aplikasi Mekaar Digi yang merupakan aplikasi untuk Account Officer (AO ) dengan klien PNM.

Menurut Sekretaris Program Studi Magister Manajemen FEB UI, Arviansyah melakukan ultra-financing yang berdampak besar terhadap perekonomian di tingkat akar rumput. “PNM tidak hanya memanfaatkan teknologi dalam usahanya, tapi juga memberdayakannya. “Yang cukup penting adalah dampak sosial dari perusahaan hingga lapisan bawah,” jelas Arvi.

Ia juga berharap para mahasiswa dalam dan luar negeri dapat memahami dengan baik perkembangan ekonomi masyarakat di Indonesia dan mampu menerapkannya di negara masing-masing.

Pertemuan ini juga menjadi bukti bahwa apa yang dilakukan PNM dapat menginspirasi dunia pendidikan di seluruh dunia. Kedepannya, diharapkan akan tercipta lebih banyak inisiatif koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan kelompok pendapatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *