Pola Asuh Otoritatif Dinilai Paling Ideal untuk Gen Alpha

krumlovwedding.com, JAKARTA — Pesatnya perkembangan teknologi memungkinkan anak mengakses berbagai informasi dan hiburan melalui gawai. Di satu sisi hal ini memberikan banyak manfaat, namun di sisi lain menimbulkan kekhawatiran akan dampak negatifnya terhadap tumbuh kembang anak.

Orang tua hendaknya lebih bijak dalam membimbing anaknya memanfaatkan teknologi dengan cara yang bermanfaat dan bijaksana. Konsultan anak dan psikolog klinis Sekolah Cikal Lebak Bulus, Nisrina Putri Anandiva, M.Psi., psikolog, mengatakan metode parenting yang paling tepat digunakan saat ini, khususnya pada generasi Alpha, adalah orang tualah yang mempunyai kekuatan.

Apa itu orang tua otoriter dan pengaruhnya terhadap anak?

Psikolog Nisrina atau akrab disapa Nana menjelaskan, pola asuh dinamis adalah pola asuh yang mengutamakan keseimbangan antara aturan, batasan, dan kebebasan dasar bagi anak. “Menurut saya, pola asuh terbaik yang sebaiknya digunakan saat ini adalah pola asuh seimbang. Orang tua bisa berusaha berada di sisi anak, memberikan kehangatan dan kebebasan. Namun, di saat yang sama, orang tua tetap memberikan aturan dan batasan yang jelas. untuk anak-anak. ujarnya dalam siaran pers yang dikeluarkan, Kamis (12/12/2024).

Yang dimaksud dengan peran pengasuhan adalah gaya pengasuhan otoritatif yang mengutamakan tingkat atau kemampuan yang “memadai”, baik itu membuat peraturan, menetapkan batasan, memberikan bimbingan, memberikan kebebasan, dan sebagainya. Menurutnya, di zaman sekarang ini, hal terpenting dalam menjalankan peran orang tua yang berdaya adalah memperlakukan anak dengan pengasuhan yang memadai. Misalnya dalam memberikan dukungan kepada anak, orang tua dapat membantu ketika anak menemui masalah atau kendala (tidak cukup atau terlalu banyak).

“Kenapa begitu? Karena anak tidak belajar memecahkan masalah padahal orang tua banyak membantu. Padahal, keterampilan memecahkan masalah merupakan keterampilan yang sangat penting bagi anak untuk tumbuh menjadi dewasa.”

Bagi para orang tua yang ingin menerapkan pola asuh mandiri, Nana mengatakan kunci yang harus selalu diikuti adalah dengan menciptakan dan melatih komunikasi terbuka dengan anak. Ia mengatakan, hal terpenting yang harus dilakukan orang tua agar mempunyai tanggung jawab sebagai orang tua adalah berkomunikasi secara bebas dengan anak.

“Dengan komunikasi terbuka, orang tua memberikan kesempatan kepada anak untuk mengungkapkan perasaannya secara bebas, memberikan batasan dan aturan bagi anak, memberikan tugas dan harapan kepada anak, serta menjelaskan kepada anak pentingnya memenuhi tanggung jawab atau tugas yang diwajibkan.” katanya.

Ia mengatakan melalui komunikasi terbuka, anak akan didorong dan dilatih untuk nyaman dalam mengungkapkan perasaan dan pikirannya. Di saat yang sama, orang tua dan anak juga memahami perasaan satu sama lain.

Nisrina mengatakan, dalam pola asuh ini, penting bagi orang tua untuk ikut serta dalam menetapkan aturan dan batasan, seperti mengajak anak berdiskusi dan sepakat. “Saat berdiskusi, orang tua dan anak belajar untuk mencoba memahami perasaan dan emosi masing-masing,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *