Polda Metro Akan Panggil Pendeta Gilbert setelah Dalami Saksi dan Bukti

JAKARTA – Polda Metro Jaya akan mengusut tudingan penistaan ​​agama yang dilayangkan Pendeta Gilbert Lumoindong dalam khotbahnya mengenai shalat dan zakat dalam Islam. Penyelidikan Pendeta Gilbert dilakukan setelah adanya saksi dan bukti yang kuat.

“Pak Gilbert, kami akan terus mengumpulkan keterangan dulu dari saksi-saksi dan bukti-bukti yang ada,” kata Direktur Reserse Kriminal Polda Metro Jaya Kompol Wira Satya Triputra, Kamis (19/4/2025).

Dia menjelaskan, timnya harus melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap saksi dan bukti sebelum memulai penyelidikan terhadap Gilbert.

“Kalau jadwalnya sudah ditetapkan, kita bisa berangkat ke sana (sidang Pendeta Gilbert). Tapi kita harus selesaikan dulu,” jelasnya.

Sebelumnya, timnya juga melakukan kajian mendalam terhadap video ceramah. Belakangan, pelapor kasus tersebut, Farhat Abbas, juga dipanggil.

Termasuk pemeriksaan barang bukti di iklan dan pemeriksaan tempat ibadah, ujarnya.

Diketahui sempat viral di media sosial dimana Pendeta Gilbert Lumoindong membuat keributan saat khotbah zakatnya diselenggarakan di kalangan umat Islam dan Nasrani yang menganggapnya tidak benar.

Dari video yang diunggah di media sosial, pidato Pendeta Gilbert dicap menghina Islam karena zakatnya hanya 2,5%. Dalam video tersebut, ia tampak menyombongkan diri karena umat Kristiani biasanya menyumbang 10% untuk amal.

Menurut Gilbert, hal itu ia sampaikan sambil membacakan doa umat Islam yang mengharuskannya bersuci terlebih dahulu.

“Dalam Islam, saya diajarkan untuk mandi sebelum sholat, mencuci semuanya. Saya bilang, kamu 2,5 persen, saya 10 persen,” kata Pendeta Gilbert.

Dia kemudian melanjutkan dengan berkhotbah bahwa orang Kristen disucikan oleh darah Yesus.

“Gua itu tidak kotor, dibersihkan dengan darah Yesus,” ujarnya.

Gilbert mengibaratkan seperti bersedekah, 10% umat Kristiani tidak mau bersusah payah hanya sekedar beribadah musik, sedangkan umat Islam salatnya sangat sulit karena harus menekuk kaki saat atahiyat terakhir.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *