JAKARTA – Polda Metro Jaya mengungkap kasus perjudian online yang melibatkan aplikasi game populer seperti Royal Domino, Higgs Domino, Royal Dream, Boss Domino, dan Joker King. Dalam operasi tersebut, polisi berhasil menangkap 23 tersangka, termasuk satu keluarga yang diduga merupakan pengelola dan pemilik perusahaan judi online. Para tersangka menjual chip untuk digunakan berjudi, dan total nilai transaksinya meningkat menjadi Rp 80 miliar sejak tahun 2022.
Higgs Games Island (HGI) yang dulu bernama Higgs Domino Island menegaskan tidak terlibat dalam aktivitas ilegal yang melanggar peraturan perundang-undangan Indonesia.
“Sejak awal, HGI telah mematuhi seluruh peraturan hukum dan budaya Indonesia, berkomitmen untuk membangun platform game kasual yang menarik, dan bertindak sesuai dengan pendapat para ahli hukum sebelum merilis fitur dalam game,” tulis HGI. Klarifikasi manajemen dalam laman resminya, Kamis (13 Juni 2024).
HGI menegaskan bahwa game yang mereka kembangkan tidak dirancang untuk dimainkan. Mereka tidak mengizinkan pengguna untuk memperdagangkan chip atau akun secara pribadi, dan mereka tidak menawarkan fitur yang membuat bermain lebih mudah. HGI juga menegaskan, mereka tidak memiliki hubungan atau kepentingan dengan pengusaha chip yang ditangkap polisi.
“HGI sangat menentang perdagangan ilegal di luar game dan siap mengambil tindakan tegas dengan melakukan banned permanen pada akun jika terdeteksi adanya aktivitas abusive,” ujarnya.
HGI menemukan bahwa versi permainan Higgs domino yang digunakan oleh penjual chip yang disebutkan pihak berwenang adalah versi modifikasi pihak ketiga, bukan versi resmi HGI. Versi resmi HGI tidak menyediakan fitur pertukaran chip antar pengguna.
HGI mendukung penuh upaya pemerintah Indonesia dalam memberantas perjudian online ilegal. Mereka berkomitmen untuk terus memantau dan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menjaga integritas permainan dan mencegah pelanggaran hukum.
“HGI mengajak semua pihak untuk turut serta mendukung upaya pemerintah Indonesia memberantas perjudian online yang merugikan sosial,” tulisnya.
