Polmed Serahkan Dokumen Penelutian untuk Dunia Industri di Sumut

krumlovwedding.com, JAKARTA — Politeknik Negeri Medan (Polamed) telah menyerahkan makalah penelitian (policy paper) untuk kebutuhan dunia industri di Sumatera Utara (Sumut). Dokumen tersebut diserahkan secara simbolis kepada perwakilan sektor publik, dunia usaha dan media di Sumut. 

“Kita melihat sektor andalan di Sumut adalah perkebunan kelapa sawit yang memiliki potensi daerah yang besar. Oleh karena itu, pendidikan vokasi di Sumut menyesuaikan kurikulumnya dengan kebutuhan sektor tersebut,” kata Direktur Polmed Adham Kamal dalam siaran persnya. .Katakan di Jakarta, Senin (12/9/2024).

Menurut Idham, dokumen ini merupakan hasil nyata dari program penguatan ekosistem kemitraan untuk pengembangan inovasi daerah berbasis kompetensi. Program ini diluncurkan oleh Direktorat Kemitraan Koordinasi Dunia Usaha dan Industri (Mitras DUDI) mulai tahun 2023.

Pemaparan makalah penelitian dilakukan pada Diskusi Kerjasama Daerah (FGD) bertema “Kebijakan Interdisipliner Pengembangan dan Pemajuan Peran Satuan Pendidikan Vokasi dalam Pembangunan Daerah Sumut” yang digelar di Medan, pekan lalu. . “Diskusi ini merupakan forum strategis untuk membahas kolaborasi lintas sektoral antara pemerintah, industri, satuan pendidikan vokasi, dan media,” kata Adham.

 

Ia juga mendesak industri dan pemerintah untuk bersama-sama merumuskan kebijakan strategis untuk mengatasi masalah ketidaksesuaian antara pasokan dan permintaan tenaga kerja. “Hanya melalui kolaborasi yang berkelanjutan kita dapat memastikan lulusan pendidikan vokasi dapat memenuhi kebutuhan pasar kerja dan industri di masa depan,” kata Adham.

Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Sumut (Bepalat Bang) Alfie Sehriza mengatakan pihaknya membantu memenuhi kebutuhan industri dengan pendidikan vokasi. Menurutnya, kerja sama yang efektif antara dunia pendidikan dan dunia industri hanya mungkin terjadi jika didukung oleh kebijakan yang mendukung dan komunikasi yang kuat. 

 

“Hal utama yang harus diprioritaskan dalam pengembangan pendidikan vokasi adalah pelatihannya harus didasarkan pada kebutuhan industri,” kata Alfi.

Koordinator Riset, Teknologi, dan Pengembangan Sumber Daya Manusia WKU VI Sumut Hispan F. Fitharuddin menekankan pentingnya masukan dari sektor industri dalam proses pengembangan kurikulum. Ia mendesak agar pendidikan vokasi terus bekerja sama dengan industri untuk memastikan kesesuaian antara pelatihan dan kebutuhan tenaga kerja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *