Prancis Siap Mengakui Palestina sebagai Negara tapi Ada Syaratnya

PARIS – Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan bahwa Paris bersedia mengakui Palestina sebagai sebuah negara, tetapi hanya jika hal itu “berguna”.

Hal ini diumumkannya saat konferensi pers bersama dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz.

“Saya sepenuhnya siap untuk mengakui Negara Palestina, namun menurut saya pengakuan tersebut harus dilakukan pada saat yang tepat. “Saya tidak akan menerima pengakuan ini datang dari ‘perasaan’,” kata Macron, Selasa (28/5/2024) dalam konferensi pers yang disiarkan Istana Elysee di X.

Presiden Perancis menambahkan, gencatan senjata di Jalur Gaza menjadi prioritas saat ini. Ia juga mengatakan Israel harus menghentikan operasi militer yang sedang berlangsung di kota Rafah.

Sejak Selasa, Palestina telah diakui oleh sembilan negara anggota Uni Eropa (UE). Delapan negara – Bulgaria, Siprus, Republik Ceko, Hongaria, Malta, Polandia, Rumania dan Slovakia – mengakuinya pada tahun 1988, sebelum bergabung dengan Uni Eropa.

Swedia melakukan hal yang sama pada tahun 2014. Spanyol, Norwegia dan Irlandia secara resmi mengakui Palestina sebagai sebuah negara pada hari Selasa.

Pada hari Minggu, Israel menyerang sebuah kamp pengungsi di timur laut Rafah. Dinas Pertahanan Sipil Palestina melaporkan 45 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.

Israel telah membunuh lebih dari 36.000 warga Palestina di Jalur Gaza. Sekitar 11.000 orang hilang atau diperkirakan tewas di bawah reruntuhan di Jalur Gaza.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *