Presiden Iran Tewas Kecelakaan Helikopter, Menteri Israel: Cheers!

Tel Aviv – Menteri Warisan Israel Amecha Eliyahu pada Minggu merayakan kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter.

Menanggapi kabar meninggalnya Raisi, Eliyahu memposting foto segelas wine di X dengan tulisan “kebahagiaan” di captionnya.

Namun pemerintah Zionis Israel mengklaim tidak terlibat dalam kecelakaan helikopter yang menewaskan Raisi.

Helikopter yang membawa Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir Abdullahian serta pejabat lainnya, jatuh Minggu sore di daerah pegunungan di barat laut Iran.

Setelah lebih dari 10 jam pencarian yang terhambat angin dan hujan, presiden dan wakilnya dipastikan tewas.

Pada hari Sabtu, kepala negara mengunjungi wilayah perbatasan setelah bertemu dengan presiden Azerbaijan Ilham Aliyev untuk membuka bendungan.

Raisi telah berjanji untuk melakukan perjalanan ke masing-masing dari 30 provinsi di Iran setidaknya setahun sekali dan secara teratur melakukan perjalanan keliling negara.

Kematiannya memicu spekulasi bahwa Israel, musuh bebuyutan Iran, mungkin berada di balik jatuhnya pesawat tersebut.

Pada hari Senin, seorang pejabat Israel, yang berbicara tanpa menyebut nama, membantah keterlibatan negaranya dalam kecelakaan pesawat tersebut.

“Bukan kami yang melakukannya,” ujarnya kepada Reuters, dilansir Selasa (21/5/2024).

Putaran ketegangan terakhir antara Israel dan Iran dimulai pada 1 April setelah Israel menyerang konsulat Iran di Damaskus, ibu kota Suriah. Tujuh perwira Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam tewas dalam serangan itu, termasuk dua jenderal senior.

Sebagai tanggapan, Teheran menembakkan sejumlah besar drone dan rudal ke Israel.

Republik Islam Iran telah berulang kali bersumpah untuk menggulingkan, menghancurkan dan menghancurkan rezim Zionis Israel.

Avigdor Lieberman, mantan menteri pertahanan dan pemimpin partai oposisi sayap kanan Yisrael Beiteinu, mengatakan di situs Ynet: “Israel tidak akan menitikkan air mata atas kematian presiden Iran.

Pemimpin agama tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengumumkan lima hari berkabung bagi para korban insiden di negaranya. Wakil Presiden Mohammad Mokhbar menjabat sebagai presiden pada hari Senin setelah konfirmasi Khamenei.

Mukhtar akan melanjutkan tugasnya selama 50 hari hingga pemilu digelar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *